AAUI: Imbal Hasil Investasi Capai 6%-6,5% Dorong Laba Industri Asuransi Umum



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi umum di Indonesia mencetak laba yang cukup signifikan hingga paruh pertama alias semester I tahun 2023. Rupanya, meningkatnya keuntungan itu disokong oleh kinerja investasi.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengatakan, meningkatnya kinerja laba tersebut ditopang oleh hasil investasi yang mampu memberikan imbal hasil yang menggiurkan, sekitar 6% sampai 6,5%.

“Peningkatan laba kita itu masih ter-generate dari hasil investasi. Investasi kemarin juga didasari dari regulator ke kita untuk memperbaiki strukutur supaya hasil underwriting bisa meng-generate laba dan menutup biaya operasional (opex),” ujarnya saat ditemui di Jakarta, pekan lalu.


Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) laba asuransi umum naik sebesar 19,58% year on year (yoy) menjadi Rp 4,08 triliun, dibandingkan semester I 2022 yang senilai Rp 3,41 triliun.

Baca Juga: AAUI: Ada 10 hingga 15 Perusahaan Asuransi Punya Modal di Bawah Rp 150 Miliar

Dari catatan OJK terlihat bahwa kinerja investasi asuransi umum naik 8,37% menjadi Rp 2,49 triliun di semester I 2023, dibandingkan semester I 2022 yang sebesar Rp 2,06 triliun.

Selain investasi, peningkatan laba asuransi umum juga ditopang oleh meningkatnya pendapatan premi sebesar 7,01% yoy menjadi Rp 48,96 triliun di semester I-2023, dibandingkan semester I-2022 yang senilai Rp 45,23 triliun.

Budi mengungkapkan, meningkatnya pendapatan premi tersebut dikontribusikan dari sektor properti dan kendaraan bermotor. Sayanyanya, Budi tak menyebutkan berapa besaran dari masing-masing sektor tersebut.

Menurut Budi, saat ini belum ada regulasi tentang biaya akuisisi dan lain-lain, maka dari itu laba industri asuransi umum masih didorong oleh hasil investasi.

“Kalau tumbuh sih saya yakin masih tetap tumbuh, atasnya (top line/premi) tumbuh. Tapi kalau bawahnya (bottom line/laba) kita harap dari hasil underwriting, karena regulasinya belum ada kami masih berpegang dari hasil investasi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi