KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis industri asuransi umum masih akan terus bertumbuh pada 2025. Ketua Umum AAUI Budi Herawan meyakini potensi pertumbuhan yang signifikan pada 2025, akan didorong oleh kombinasi pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan masyarakat, serta lingkungan regulasi yang mendukung. "Ditambah dengan kemajuan teknologi, dan perluasan penawaran produk," ungkapnya dalam acara AAUI di Bali, Kamis (10/10).
Baca Juga: AAUI: Aksi Bajak-membajak Aktuaris di Industri Asuransi Umum Masih Terjadi Budi tak memungkiri pasar asuransi umum di Indonesia sangat kompetitif, dengan kombinasi perusahaan asuransi domestik dan asing. Dia mengatakan persaingan itu dapat menyebabkan tarif premi produk yang lebih rendah bagi konsumen dan juga bisa meningkatkan tekanan terhadap perusahaan asuransi untuk membedakan produk dan layanan mereka. Budi juga menyebut asuransi mikro menjadi produk yang sangat populer yang ditujukan untuk individu berpenghasilan rendah dan kalangan anak muda. Produk-produk mikro itu tersedia di berbagai lini, seperti asuransi kesehatan, jiwa, ritel, kendaraan, kebakaran, dan properti. Menurutnya, hal itu menjadi karpet merah untuk membuat asuransi dapat diakses oleh populasi yang lebih luas dengan kolaborasi teknologi. Lebih personal pada produk, tetapi lebih sedikit interaksi tatap muka. Sementara itu, Budi menyampaikan ada sejumlah tantangan yang juga akan dihadapi industri ke depannya. Salah satunya terkait implementasi International Financial Reporting Standards (IFRS) 17. Oleh karena itu, dia menekankan kepada para pelaku industri asuransi umum bahwa kolaborasi adalah kunci untuk keluar dari semua tantangan yang ada. Baca Juga: AAUI Menilai Agen Asuransi Masih Sangat Diperlukan, Ini Alasannya