AAUI Sebut Tidak Semua Produk Asuransi Dapat Didigitalisasi, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masuknya era digital, tak dipungkiri membuat sejumlah perusahaan asuransi umum mulai menerapkan sistem pemasaran produk secara online. Mengenai hal itu, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan tidak semua produk asuransi dapat didigitalisasi.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto menerangkan memang penggunaan aplikasi digital akan lebih memudahkan orang untuk mengenal kebutuhannya, memahami produk asuransi yang sesuai, serta pada akhirnya dapat membeli atau memiliki asuransi yang sesuai kebutuhannya.

"Namun, tidak selalu teknologi dapat menggantikan manusia. Untuk asuransi umum, tidak semua produk asuransi dapat didigitalisasi sehingga masih membutuhkan pemasaran secara tatap muka," ucapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (15/12). 


Baca Juga: AAUI: Asuransi Umum Tumbuh Positif hingga Kuartal III 2023

Bern menyebut hanya produk simple risk, seperti kendaraan bermotor personal, house hold, personal accident, dan travel insurance, yang bisa dioptimalkan melalui pemasaran lewat digital. Dengan demikian, kata dia, masih banyak produk asuransi yang masih membutuhkan tenaga pemasar dalam penjualan.

Sementara itu, Bern mengatakan belum semua perusahaan asuransi umum beralih ke sistem digital. Salah satunya karena biaya yang tinggi sehingga tidak semua produk asuransi dapat didigitalisasi. 

Baca Juga: AAUI Menyebut Peningkatan Kasus Covid-19 Harus Diwaspadai Industri Asuransi

"Saat ini masih sedikit perusahaan yang sudah dan sedang proses melakukan digitalisasi," ungkapnya.

Untuk pemakaian kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), Bern menyebut belum banyak yang menerapkannya dalam sistem operasional. Hal itu dikarenakan banyak perusahaan asuransi yang belum siap.

"Meskipun demikian, mulai banyak perusahaan asuransi yang melirik berkolaborasi dengan perusahaan insurtech untuk menghadirkan asuransi digital," kata Bern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .