AAUI Ungkap Penyebab Tren Biaya Kesehatan Meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebut meningkatnya biaya kesehatan menjadi salah satu pemicu meningkatnya klaim asuransi kesehatan. Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan ada sejumlah hal yang membuat tren biaya kesehatan meningkat.

"Kelihatannya banyak didorong oleh kenaikan harga barang medis dan overtreatment di rumah sakit yang berlebihan," ucapnya kepada Kontan, Kamis (7/11).

Bern tak memungkiri tren kenaikan klaim asuransi kesehatan sudah terjadi dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, dia bilang ada sejumlah langkah yang tengah diupayakan regulator hingga stakeholder untuk menekan klaim di lini asuransi kesehatan.


Baca Juga: OJK dan Asuransi Berupaya Tekan Inflasi Medis

Dalam usaha untuk melakukan reformasi terhadap ekosistem asuransi kesehatan di Indonesia, Bern menyampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan ruang lingkup meliputi kerja sama pengawasan, pertukaran data dan informasi untuk mencegah fraud, penyesuaian tarif atas clinical pathway yang mengacu pada utilization review, serta hal lainnya. 

Dia bilang sejumlah langkah itu bertujuan untuk memperkuat ekosistem asuransi kesehatan di Indonesia, serta mengoptimalkan skema COB.

"Penguatan diperlukan untuk menetapkan tarif standar rumah sakit dan standar pelayanan rumah sakit untuk mendukung pertumbuhan asuransi swasta yang sehat dan meningkatkan literasi kesehatan," kata Bern.

Berdasarkan data AAUI, klaim asuransi kesehatan yang dibayarkan perusahaan asuransi umum per Semester I-2024 mencapai Rp 3,41 triliun, atau naik 11,8% dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Baca Juga: AAUI: Potensi Asuransi Perjalanan Masih Tinggi hingga Akhir Tahun

Selanjutnya: Kepedulian Trader terhadap Amal: Penelitian Broker Global Octa

Menarik Dibaca: Mudahkan Transaksi Internasional, Kolaborasi Bank DBS Indonesia & Topremit Raih Titel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati