KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Rabu (28/8/2024), Kremlin menepis pembicaraan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tentang rencana yang dimilikinya untuk mengakhiri perang. Melansir
Reuters, Kremlin menegaskan Rusia akan melanjutkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Zelenskiy mengatakan bahwa ia akan menyampaikan rencananya kepada Presiden AS Joe Biden dan dua calon penggantinya.
Zelenskiy, dalam sebuah konferensi pers, mengatakan serangan tiga minggu Kyiv ke wilayah Kursk Rusia adalah bagian dari rencananya. Akan tetapi, hal itu juga mencakup langkah-langkah lain di bidang ekonomi dan diplomatik. Idenya, kata Zelenskiy adalah untuk memaksa Moskow mengakhiri perang. "Ini bukan pertama kalinya kami mendengar pernyataan seperti itu dari perwakilan rezim Kyiv. Kami menyadari sifat rezim Kyiv ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan saat ditanya tentang rencana Zelenskiy.
Baca Juga: Zelenskyy: Ukraina Tidak Memiliki Uang untuk Memproduksi Senjata Sendiri Dia menambahkan, "Kami melanjutkan operasi militer khusus kami dan akan mencapai semua tujuan kami." Rusia saat ini terlibat dalam upaya memukul mundur serangan Ukraina yang dimulai pada 6 Agustus, dan terus maju dengan serangannya sendiri di wilayah Donetsk di Ukraina timur.
Peskov juga mengatakan bahwa Rusia mendukung pandangan India tentang perlunya penyelesaian damai, tetapi mengatakan "lebih dari jelas" bahwa tidak ada dasar untuk perundingan saat ini. Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan pada hari Selasa bahwa ia telah memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin melalui panggilan telepon bahwa ia mendukung penyelesaian awal yang damai untuk konflik Ukraina.
Baca Juga: Tegang! Rusia Peringatkan Amerika Serikat Tentang risiko Perang Dunia Ketiga Pernyataan itu dia utarakan beberapa hari setelah Modi mengadakan perundingan dengan Zelenskiy di Kyiv.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie