ABDA Insurance membidik bisnis asuransi perjalanan



JAKARTA. Bisnis asuransi perjalanan memikat  Asuransi Bina Dana Arta (ABDA Insurance). Salah satu asuransi yang melantai di bursa ini berniat meramaikan persaingan di ceruk bisnis yang mengandalkan para penumpang pesawat terbang. Candra Gunawan, Presiden Direktur ABDA, mengatakan potensi asuransi perjalanan di Indonesia sangat besar, sehingga layak untuk dimaksimalkan.

Sejatinya, niat ABDA terjun di bisnis asuransi perjalanan muncul sejak beberapa tahun silam. Kini, asuransi yang berdiri sejak tahun 1982 ini resmi mengajukan izin ke regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sayang, Candra tidak menargetkan kapan produk anyar ini mulai dipasarkan. "Kapan mulainya kami belum bisa umumkan sekarang," ujarnya pada Selasa (30/4).


Nantinya, ABDA membidik pasar bisnis biro perjalanan. Ini berdasarkan pengalaman banyaknya wisatawan bepergian dan membutuhkan perlindungan.

Rencana masuk bisnis asuransi perjalanan bagian upaya perusahaan memperbesar segmen ritel. Maklum, persaingan di segmen korporasi kian ketat.

Makanya perusahaan asuransi yang 40,1% sahamnya milik publik ini kepincut perbesar kontribusi ritel. Sayang, lagi-lagi, Candra enggan membeberkan target porsi ritel dan korporasi.

Selain asuransi perjalanan, ABDA  juga akan mengandalkan unit syariah untuk meningkatkan porsi ritel. Pada tahun 2013, unit usaha yang mendapatkan izin per Februari tahun itu mendapat target premi hingga Rp 30 miliar. Lini usaha yang akan digarap masih kendaraan bermotor.

Doddy Sjachroerodly, Direktur ABDA Insurance, mengklaim permintaan dari perusahaan pembiayaan dan perbankan sudah ada. "Karena itu kami siapkan," ujarnya.

Asal tahu saja, tahun ini ABDA Insurance menargetkan kontribusi premi naik 20% dari hasil tahun 2012 sebesar Rp 924,93 miliar. Kontribusi terbesar dari lini asuransi kendaraan bermotor sebesar  73,9%. Sisanya asuransi aneka, properti dan marine cargo. Untuk mengerek porsi ritel, ABDA Insurance juga akan mengandalkan saluran distribusi agen dan broker.

Segmen ritel sekarang ini seolah menjadi jawaban bagi asuransi umum untuk bersaing. Pemain lama segmen ini PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) sudah membuktikan. Mengandalkan ritel, tahun 2012 premi Adira Insurance Rp 1,75 triliun, tumbuh 16% dibandingkan tahun 2011. Sampai akhir Maret 2013, premi bruto Adira mencapai Rp 400 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: