Aberdeen membidik generasi milenial



JAKARTA. PT Aberdeen Asset Management bekerja sama dengan Philip Sekuritas Indonesia meluncurkan media edukasi berinvestasi berbasis digital. Platform digital dipilih karena menyesuaikan dengan pola konsumsi informasi generasi millenial.

Platform ini bertajuk microsite "10 Golden Rules". Peluncuran microsite bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, terutama kaum milenial, tentang tips dan trik berinvestasi reksadana.

Sigit P. Wiryadi, Presiden Direktur PT Aberdeen Asset Management mengatakan, saat ini banyak orang masih enggan berinvestasi karena kegiatan investasi identik dengan mahal dan risiko tinggi. "Persepsi-persepsi salah mengenai investasi ini yang harus kita ubah," ucapnya dalam acara peluncuran microsite "10 Golden Rules", Kamis (15/6).


Ia menjelaskan, kampanye ini pun merupakan upaya Aberdeen berpartisipasi mendukung program pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka menggencarkan literasi keuangan. Selain itu, memberikan perspektif yang transparan kepada publik, mengingat pentingnya kekayaan informasi dalam kesuksesan berinvestasi.

Ide membuat medium edukasi tersebut tercetus melihat survey Euromonitor International yang menyebutkan, kelas ekonomi menengah ke atas di Indonesia akan tumbuh dari 17,3 juta keluarga di tahun 2014 menjadi lebih dari 20 juta keluarga di tahun 2030 mendatang.

Dari jumlah tersebut, mayoritas adalah golongan usia muda produktif. "Oleh karena itu penting untuk mengedukasi sedini mungkin tentang pentingnya berinvestasi kepada generasi muda," imbuh Sigit.

Phillip Sekuritas Indonesia menyambut baik gagasan tersebut. Kemudahan akses pertukaran informasi berkontribusi besar pada peningkatan kesadaran masyarakat seputar instrumen pasar modal. Menurut pengakuan Direktur Utama Phillip Sekuritas Indonesia Daniel Tedja, pihaknya pun tengah gencar melakukan penetrasi di kalangan millenial karena dinilai sebagai pasar yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Sepuluh poin aturan dalam Golden Rules terdiri dari, pertama, memilih perusahaan yang memberi perlakuan adil bagi seluruh pemegang saham. Kedua, memperhatikan kualitas SDM perusahaan, bukan asetnya. Ketiga, perhatikan kesehatan kondisi keuangan perusahaan. Keempat, pahami yang akan dibeli.

Kelima, jangan mudah tergiur janji yang berlebihan. Keenam, berpikir jangka panjang, Ketujuh, tolok ukur indeks hanyalah acuan. Kedelapan, ambil kesempatan pada celah sekecil apa pun di pasar. Kesembilan, getol lakukan riset. Terakhir, fokus pada industri yang peluang keuntungannya berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto