KONTAN.CO.ID - Masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), Bendungan Semantok yang berlokasi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur segera tuntas. Dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi ini, bendungan ini nantinya akan menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono datang meninjau pembangunannya dengan didampingi Direktur Jenderal (Dirjan) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri Bidang teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Armawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Airlangga Mardjono, Kepala BBWS Brantas Haeruddin C dan Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi. “Saat ini progres bendungan sudah mencapai 97% dan Brantas Abipraya optimis dapat tuntas pengerjaannya sesuai jadwal yaitu Desember 2022. Semoga bendungan ini dapat segera diresmikan sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat Kabupaten Nganjuk,” ungkap Sugeng Rochadi. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Basuki meminta selama tahap akhir pekerjaan atau finishing untuk terus dilakukan penyempurnaan konstruksi bendungan, terutama riprap yang tersusun dari batu-batu bulat, agar tidak rembes dan kekuatan struktur terjaga. Menteri Basuki juga menginstruksikan untuk dilakukan perapian material proyek, khususnya sisa batu pada timbunan bendungan utama. Laskap bendungan pun akan ditanami ribuan pohon jati emas sebagai gerakan green initiative.
Abipraya Bangun Bendungan Terpanjang Se-Asia Tenggara, Semantok Segera Tuntas
KONTAN.CO.ID - Masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), Bendungan Semantok yang berlokasi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur segera tuntas. Dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi ini, bendungan ini nantinya akan menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono datang meninjau pembangunannya dengan didampingi Direktur Jenderal (Dirjan) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri Bidang teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Armawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Airlangga Mardjono, Kepala BBWS Brantas Haeruddin C dan Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi. “Saat ini progres bendungan sudah mencapai 97% dan Brantas Abipraya optimis dapat tuntas pengerjaannya sesuai jadwal yaitu Desember 2022. Semoga bendungan ini dapat segera diresmikan sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat Kabupaten Nganjuk,” ungkap Sugeng Rochadi. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Basuki meminta selama tahap akhir pekerjaan atau finishing untuk terus dilakukan penyempurnaan konstruksi bendungan, terutama riprap yang tersusun dari batu-batu bulat, agar tidak rembes dan kekuatan struktur terjaga. Menteri Basuki juga menginstruksikan untuk dilakukan perapian material proyek, khususnya sisa batu pada timbunan bendungan utama. Laskap bendungan pun akan ditanami ribuan pohon jati emas sebagai gerakan green initiative.