JAKARTA. Membaiknya harga batubara sejak akhir tahun lalu sampai saat ini memacu produsen batubara untuk lebih ekspansif. Salah satu yang ekspansif adalah PT ABM Investama Tbk (ABMM), dengan gencar mengembangkan anak usaha di sektor batubara. Untuk itu, perusahaan akan menerbitkan global bond senilai maksimal US$ 450 juta. Andi Djajanegara, Direktur Utama ABM Investama mengatakan, pemulihan harga batubara di pasar global membuat perusahaan berencana meningkatkan cadangannya. Asal tahu saja, saat ini ABMM memiliki total cadangan mencapai 300 juta ton dan akan ditambah 50 juta-100 juta ton melalui akuisisi tambang baru. Adrian Erlangga, Direktur Keuangan ABM Investama menyampaikan, rencana obligasi global memang dilakukan untuk mengembangkan bisnis tambang. Pasalnya, dari komposisi pendapatan perusahaan, sebanyak 75% disumbang dari batubara. Sedangkan untuk ketenagalistrikan, logistik dan bisnis lainnya menyumbang 25%.
ABM fokus genjot sektor batubara di 2017
JAKARTA. Membaiknya harga batubara sejak akhir tahun lalu sampai saat ini memacu produsen batubara untuk lebih ekspansif. Salah satu yang ekspansif adalah PT ABM Investama Tbk (ABMM), dengan gencar mengembangkan anak usaha di sektor batubara. Untuk itu, perusahaan akan menerbitkan global bond senilai maksimal US$ 450 juta. Andi Djajanegara, Direktur Utama ABM Investama mengatakan, pemulihan harga batubara di pasar global membuat perusahaan berencana meningkatkan cadangannya. Asal tahu saja, saat ini ABMM memiliki total cadangan mencapai 300 juta ton dan akan ditambah 50 juta-100 juta ton melalui akuisisi tambang baru. Adrian Erlangga, Direktur Keuangan ABM Investama menyampaikan, rencana obligasi global memang dilakukan untuk mengembangkan bisnis tambang. Pasalnya, dari komposisi pendapatan perusahaan, sebanyak 75% disumbang dari batubara. Sedangkan untuk ketenagalistrikan, logistik dan bisnis lainnya menyumbang 25%.