ABM Investama (ABMM) akan lebih agresif incar kontrak baru jasa pertambangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau kondisi industri batubara masih dipenuhi ketidakpastian, PT ABM Investama Tbk (ABMM) tetap akan gencar mencari kontrak-kontrak baru di segmen jasa pertambangan batubara.

Asal tahu saja, ABMM menjalankan bisnis jasa pertambangan lewat anak usahanya PT Cipta Kridatama. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (17/6), perusahaan ini memperoleh kontrak jasa pertambangan baru senilai Rp 348,68 miliar dari PT Berkat Murah Rejeki di Kalimantan Selatan.

Baca Juga: ABM Investama (ABMM) pangkas capex tahun ini hingga 50% akibat pandemi corona


Di sana, Cipta Kridatama akan menangani jasa pengupasan lapisan tanah atau overburden removal (OB) dan penyewaan alat berat demi mencapai target volume OB sebesar 12,6 juta bank cubic meter (bcm). Direktur ABM Investama Adrian Erlangga menyampaikan, hingga saat ini Cipta Kridatama mengerjakan 9 proyek jasa pertambangan di 5 provinsi di Indonesia.

Dengan adanya tambahan kontrak baru, ia berharap target volume OB yang ditetapkan ABMM sebesar 150 juta bcm di tahun ini dapat tercapai. Adapun di kuartal I-2020 lalu, emiten ini sanggup mencetak volume OB sebesar 30 juta bcm.

Target volume OB tersebut juga jauh melampaui realisasi di tahun 2019 sebesar 95,54 juta bcm. “Tahun lalu kinerja operasional Cipta Kridatama turun karena ada sejumlah kontrak jasa yang habis di tahun 2018,” ungkap Adrian dalam paparan publik, Kamis (18/6).

Oleh karena itu, ABMM berniat untuk terus mengincar kontrak-kontrak jasa pertambangan batubara terbaru.

Baca Juga: Akan akuisisi tambang batubara, ABM Investama (ABMM) siapkan investasi US$ 250 juta

Adrian pun menegaskan, pihaknya mengutamakan kontrak-kontrak baru yang berdurasi seumur masa tambang. Selain itu, ABMM mengupayakan agar kontrak jasa pertambangan yang diperoleh memiliki area kerja yang saling berdekatan satu sama lain. “Ini untuk memudahkan kami menyuplai kebutuhan alat berat dan perlengkapan lainnya. Kalau tersebar-sebar dan saling berjauhan susah nantinya,” papar dia.

Tak hanya itu, penambahan kontrak jasa pertambangan baru diharapkan akan mendongkrak kinerja keuangan ABMM secara keseluruhan. Maklum, Cipta Kridatama berkontribusi 28% dari total pendapatan ABMM di tahun lalu yang mencapai US$ 592,39 juta.

Kontribusi pendapatan Cipta Kridatama hanya kalah dari anak usaha ABMM lainnya yaitu Reswara yang mencapai 36%. Perusahaan ini mengelola 3 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dimiliki oleh ABMM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .