Keputusan itu diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Kamis (2/5). Menurut Direktur Keuangan PT ABM Investama Tbk Adrian Erlangga, pembagian dividen tersebut menjadi yang pertama dalam empat tahun terakhir.

 

"Kami empat tahun terakhir tidak bagi dividen, terakhir 2014. Sekarang kami bagi Rp 100 miliar," kata Adrian.

 

Pembagian dividen ini tak lepas dari kinerja ABMM yang cemerlang di sepanjang tahun lalu. Pada tahun 2018, pendapatan bersih ABMM mencapai US$ 773,07 juta atau tumbuh 11,92% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 690,73 juta.

 

Rinciannya, pendapatan dari kontraktor tambang dan tambang batubara sebanyak US$ 580,50 juta. Kemudian pendapatan dari bisnis logistik dan sewa kapal US$ 86,97 juta, pendapatan dari sewa mesin pembangkit tenaga listrik US$ 46,65 juta, selanjutnya pendapatan dari divisi site services dan repabrikasi US$ 39,46 juta, dari pabrikasi US$ 16,72 juta, dan perdagangan bahan bakar US$ 2,74 juta.

 

Sementara, laba bersih ABMM tahun 2018 mencapai US$ 65,49 juta atau naik sebesar 8,5% dari tahun sebelumnya. Hasil tersebut, menurut Adrian bisa dicapai berkat peningkatan efisiensi dan menjaga kinerja operasional yang baik.