ABM Investama (ABMM) Fokus Pengembangan Bisnis Usai Akuisisi Golden Energy (GEMS)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang tahun politik 2024, PT ABM Investama Tbk (ABMM), perusahaan tambang batubara menegaskan ekspansi bisnisnya tidak tergantung tahun tertentu.

Adapun di 2023, ABM Investama tetap akan fokus dalam pengembangan bisnis setelah mengakuisisi 30% saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) pada akhir 2022 lalu.

Direktur ABMM Adrian Erlangga menyatakan, bisnis ABMM di awal tahun ini lancar dan sesuai dengan harapan. Artinya tidak ada tantangan khusus yang dihadapi Perusahaan meski harga batubara saat ini mulai menurun jika dibandingkan tahun lalu.


Adapun menjelang tahun politik, Adrian menegaskan, ekspansi bisnis ABMM tetap akan sejalan dengan perencanaan dan strategi jangka panjang yang telah ditetapkan sebelumnya.

“Tahun ini kami masih fokus pengembangan bisnis terkait dengan akuisisi saham GEMS di akhir 2022 yang lalu. Selain itu kami juga mencari alternatif investasi yang lebih hijau,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (2/4).

Baca Juga: Pemerintah Revisi Formula HBA, ABM Investama (ABMM) Siap Jaga Target Produksi

Dia mengakui, ABMM sudah mulai melakukan kajian dan mencari informasi investasi yang paling relevan dengan kompetensi dan ekosistem yang ada.

Melansir catatan Kontan.co.id, di sepanjang tahun ini, ABMM menyiapkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sekitar US$ 200 juta untuk keperluan pembelian alat berat. Adapun sumber dana capex berasal dari internal dan perbankan.

Dengan dukungan belanja modal tersebut, Adrian pernah menyampaikan, pihaknya mengejar pertumbuhan pendapatan sebanyak 15%-20% dibandingkan tahun lalu dan laba bersih akan tumbuh 25%.

“Karena bidang usaha kami terkait erat dengan batubara, maka target keuangan kami juga berkaitan dengan harga dan dinamika di industri batubara,” ujarnya memberikan catatan tambahan.

 
ABMM Chart by TradingView

Secara bisnis dan operasional, ABMM akan menjaga stabilitas penjualan batubara pada level tahun lalu, yakni di 12,7 juta ton. Begitu pun dengan pasar dan pelanggan, ABMM masih fokus untuk menjaga konsumen eksisting.

Sedangkan untuk jasa pertambangan, ABMM akan mengerek naik volume pemindahan lapisan penutup atau overburden removal sekitar 25%. Dibandingkan posisi tahun lalu dengan volume 203 juta bank cubic metre (bcm).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari