ABM Investama (ABMM) lanjutkan rencana akuisisi tambang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) masih berencana mengakuisisi tambang batubara baru. Kalau tidak ada aral melintang, agenda akuisisi tambang batubara anyar ini bakal direalisasikan pada semester kedua tahun ini.

Direktur ABMM Adrian Erlangga mengatakan,  rencana ini bertujuan untuk menambah cadangan batubara perusahaan, bukan didorong oleh tren pergerakan harga batubara yang terus positif beberapa waktu belakangan ini.

“Kami sudah beberapa tahun mencari tambang yang baru, karena tambang yang ada terdeplesi terus,” kata Adrian kepada Kontan.co.id, Senin (12/7).


Mengintip materi paparan publik perusahaan pada 7 Mei 2021 lalu, ABMM melalui sejumlah entitas anak usaha memiliki izin usaha pertambangan (IUP) di 3 lokasi penambangan. Sebanyak 2 lokasi penambangan di antaranya berada di Kalimantan Selatan, sementara 1 lokasi penambangan sisanya berada di Aceh.

Baca Juga: ABM Investama (ABMM) perpanjang kontrak jasa tambang senilai Rp 1,65 triliun

Per akhir tahun 2020 lalu, total cadangan (reserves) ABMM di ketiga lokasi hampir sejumlah 245 juta ton batu bara. Sepanjang tahun 2020, ABMM mencatat produksi 12,56 juta ton batubara dari ketiga lokasi tambang tersebut.

Sebanyak 27% di antaranya berasal dari lokasi penambangan di Kalimantan yang dikelola oleh anak usaha ABMM, yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA), sementara 73% sisanya berasal dari lokasi penambangan di Aceh yang dikelola oleh Media Djaya Bersama (MDB).

Sejauh ini, Adrian belum bersedia mengungkapkan detail informasi seperti wilayah tambang mana yang menjadi target akuisisi ABMM, total cadangan batubara dari wilayah tambang yang ingin diakuisisi, maupun dana yang ABMM siapkan untuk membiayai agenda akuisisi tambang baru.

Mengintip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, alokasi dana investasi untuk akuisisi tambang baru ABMM diproyeksi sebesar US$ 150 juta-US$ 250 juta. Sumber pendanaannya mengandalkan dana internal dan eksternal seperti pinjaman perbankan.

Selanjutnya: HBA cetak rekor, sejumlah emiten batubara fokus jaga produksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat