KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) mengungkap potensi ekspansi tambang emas tahun ini. Direktur ABM Investama Hans Christian Manoe mengatakan langkah ini menjadi salah satu tahap diversifikasi bisnis ABMM. "Kami slowing down dulu. Tapi kalau ada kesempatan (akuisisi]) di tahun ini, akan kami ambil," kata Hans dalam Media Gathering ABMM, di Jakarta, Kamis (6/3). Lebih lanjut, Hans menjelaskan, di antara mineral lain seperti nikel dan tembaga, emas dirasa lebih feasible dari sisi margin. Hal ini juga dinilai bisa melepas ketergantungan EBITDA perseroan yang mayoritas masih berasal dari batubara. "Kita lihat emas itu dari sisi lebih feasible dari mineral lain, mulai dari marginnya, hingga EBITDA," tambah dia. Baca Juga: CKB Logistics, Anak Usaha ABM Investama (ABMM) Resmikan Kantor Baru di Kalbar Pada ekspansi ini, Hans mengakui pengelolaan emas adalah hal yang baru bagi perseroan sehingga mereka akan tidak akan menggunakan skema akuisisi tambang 100% namun menggunakan skema pemilikan minoritas terlebih dahulu. "Inikan suatu area baru bagi kita, jadi mungkin gak 100% sih, kita pasti masuk dari minoritas dulu. Sampe kita nyaman baru kita lihat kedepannya seperti apa," jelasnya. Ia juga mengatakan, salah satu pertimbangan perseoran untuk mengakuisisi tambang emas adalah terkait kualitas dan kapasitas cadangan pada tambang. Sayangnya, HANS belum bisa menyebut tambang emas mana yang menjadi incaran perseroan.
ABM Investama (ABMM) Lirik Ekspansi Tambang Emas Tahun Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) mengungkap potensi ekspansi tambang emas tahun ini. Direktur ABM Investama Hans Christian Manoe mengatakan langkah ini menjadi salah satu tahap diversifikasi bisnis ABMM. "Kami slowing down dulu. Tapi kalau ada kesempatan (akuisisi]) di tahun ini, akan kami ambil," kata Hans dalam Media Gathering ABMM, di Jakarta, Kamis (6/3). Lebih lanjut, Hans menjelaskan, di antara mineral lain seperti nikel dan tembaga, emas dirasa lebih feasible dari sisi margin. Hal ini juga dinilai bisa melepas ketergantungan EBITDA perseroan yang mayoritas masih berasal dari batubara. "Kita lihat emas itu dari sisi lebih feasible dari mineral lain, mulai dari marginnya, hingga EBITDA," tambah dia. Baca Juga: CKB Logistics, Anak Usaha ABM Investama (ABMM) Resmikan Kantor Baru di Kalbar Pada ekspansi ini, Hans mengakui pengelolaan emas adalah hal yang baru bagi perseroan sehingga mereka akan tidak akan menggunakan skema akuisisi tambang 100% namun menggunakan skema pemilikan minoritas terlebih dahulu. "Inikan suatu area baru bagi kita, jadi mungkin gak 100% sih, kita pasti masuk dari minoritas dulu. Sampe kita nyaman baru kita lihat kedepannya seperti apa," jelasnya. Ia juga mengatakan, salah satu pertimbangan perseoran untuk mengakuisisi tambang emas adalah terkait kualitas dan kapasitas cadangan pada tambang. Sayangnya, HANS belum bisa menyebut tambang emas mana yang menjadi incaran perseroan.