ABM Investama akan konservatif di sektor listrik



JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) pada semester II tahun ini tidak akan terlalu ekspansif membidik proyek ketenagalistrikan. Sebelumnya, ABMM melalui anak usahanya PT Sumberdaya Sewatama sudah mendapatkan proyek PLTU Meulaboh 2x200 MW dan nota kesepahaman untuk mengembangkan EBT Hybrid di beberapa wilayah di Indonesia.

Adrian Erlangga, Direktur Keuangan ABM Investama mengatakan, di sisa tahun ini sektor listrik akan konservatif. Menurutnya, Sewatama memiliki target besar penjualan ke PLN, namun dengan berubahnya peraturan maka perusahaan akan cenderung defensif melihat peluang yang ada.

"Sewatama akan kami definisikan sektornya sehingga ke depan akan kembali tumbuh. Kami sangat defensif dulu sampai redefinisi ulang (bisnis)," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/7).


Pengembangan Sewatama ke depan akan difokuskan pada pembangunan pembangkit non diesel. Seperti diketahui, saat ini PLN mengurangi penggunaan diesel untuk memasok listriknya karena biaya yang lebih mahal. Oleh karena itu, perusahaan akan menggarap proyek energi baru terbarukan (EBT) baik hybrid maupun desain lainnya.

Tahun ini, ABM Investama melalui Sewatama mengembangkan empat proyek ketenagalistrikan salah satunya adalah PLTU Meulaboh 2x200 MW, PLTBG Suka Damai 2,4 MW, PLTMH Lembang Ma'dong 10 MW dan MFO Power Plant 32 MW. Di sisa tahun ini, perusahaan akan fokus pada pengembangan empat proyek tersebut.

"Kami lebih fokus ke arah non solar, sejauh ini sektor ketenagalisterikan itu menyumbang 10%-15% dari pendapatan," lanjutnya.

Sebelumnya, Sewatama juga akan menandatangani MoU dengan PLN untuk mengembangkan beberapa pembangkit EBT Hybrid. Nantinya, Sewatama akan membangun pembangkit EBT Hybrid di Sumbawa, Bima Sape, Lombok, Ambon, Madura Ketapang, Bawean, Waena, Bombana, Bangka Belitung dan Nias. Namun belum jelas berapa total kapasitas yang akan dikembangkan di wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini