ABMM cari mitra logistik migas dan tambang



JAKARTA. Manajemen PT ABM Investama Tbk berencan memperbesar bisnis jasa logistik. Lewat anak usaha PT Cipta Krida Bahari, mereka akan membangun pusat logistik berikat untuk sektor minyak dan gas (migas) serta pertambangan.

ABM Investama mengincar pembangunan pusat logististik di wilayah Indonesia timur. Dua lokasi yang di bidik:  Timika, Papua, dan Tual, Maluku. Demi mewujudkan rencana itu, ABM Investama akan menggandeng mitra bisnis strategis. Perusahaan berkode  saham ABMM di Bursa Efek Indonesia itu berharap mendapatkan mitra bisnis yang memiliki lahan. Dengan begitu, mereka bisa lebih fokus dalam menangani manajemen PLB yang dibangun.

Lewat kongsi tadi, ABM Investama juga bisa meminimalisasi investasi yang harus dikucurkan. "Sudah ada beberapa calon mitra yang sudah bicara, tapi saat ini kami belum bisa pastikan," ujar Yovie Priadi, Direktur Utama Sumberdaya Sewatama kepada KONTAN, Minggu (21/8).


Selain bisnis logisitik, ABM Investama juga sedang akan memperkuat dua bisnis lain. Pertama, bisnis listrik lewat anak perusahaan PT Sumberdaya Sewatama. Sumberdaya Sewatama sudah meneken tiga perjanjian jual beli setrum power purchase agreement (PPA) dengan PT PLN.

Perincian ketiga PPA yakni, PPA untuk proyek pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) di Kalimantan Selatan dan pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) di Sulawesi Selatan. Satu lagi PPA untuk proyek pembangkit listrik berbahan bakar diesel atau marine fuel oil (MFO) power plant yang berfungsi untuk mendukung operasi tambang emas di Sumatera Utara. 

Dari ketiga proyek pembangkit listrik tersebut yang diprediksi bisa paling cepat berkontribusi ke pendapatan mulai tahun depan. Sebab, saat ini ketiga pembangkit listrik masih dalam tahap pembangunan. Perkiraan waktu pembangunan proyek antara satu tahun hingga tiga tahun, tergantung jenis pembangkit listrik yang dibangun. 

Sembari menyelesaikan tiga proyek pembangkit listrik,  manajemen ABM Investama tengah membidik proyek pembangkit listrik 1.750 megawatt (MW). Saat ini, Sumberdaya Sewatama sedang mengikuti proses tender PPA yang digelar oleh PLN.

Asal tahu, semula PLN menargetkan proyek pembangkit 1.750 MW tersebut rampung tahun 2020. Namun, ABM Investama memperkirakan jadwal tersebut tak akan  terpenuhi. "Kemungkinan besar proyeknya akan mundur melewati tahun 2020, karena PLN juga punya tantangan yang cukup besar untuk pengembangan ini," kata Yovie.

Fokus kedua, bisnis jasa pertambangan melalui PT Cipta Kridatama. Cipta Kridatama sudah menjadi kontraktor tambang bijih besi di Pulau Taliabu, Maluku.

ABM Investama berharap tiga anak perusahaan yang menggarap tiga lini bisnis berbeda tadi, ke depan bisa memberikan kontribusi makin besar ke bisnis. Hanya saja, manajemen perusahaan ini belum membeberkan proyeksi masing-masing kontribusinya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini