KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas penerbangan di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur masih terpantau normal pasca Gunung Raung menyemburkan abu vulkanik ke udara, pada Selasa (24/12/2024) pagi. "Aktivitas penerbangan normal," kata General Manager, Bandara Banyuwangi Johan Seno Acton, Rabu (25/12/2024). Otoritas bandara, menerima informasi terkait erupsi Gunung Raung ini dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung dan Air Nav.
Setelah menerima laporan terkait peningkatan aktivitas Gunung Raung, Tim Safety Bandara Banyuwangi langsung mengecek kondisi udara dengan
paper test. Baca Juga: Wisata Kawah Ijen Dibuka Lagi Mulai 8 September 2024, Tiket Dijual Online "Paper test adalah standar prosedur bila bandara mendapat informasi terkait erupsi gunung api, untuk memantau sebaran abu vulkanik," ungkap Johan. Menurut Johan, paper tes dilakukan satu jam sekali guna mengetahui kondisi udara dan sebaran abu vulkanik di sekitar wilayah Bandara Banyuwangi. "Jadi kita selama satu jam sekali melakukan test, dan hasilnya negatif. Sebaran vulkanik tidak sampai ke bandara," ujar Johan. Meski masih normal, pihak Bandara Banyuwangi tetap waspada memantau perkembangan aktivitas vulkanik Raung. "Kalau eskalasinya meningkat, Bandara Banyuwangi telah memiliki langkah-langkah penanganan situasi emergency," terangnya. Langkah yang pasti, pihak bandara akan melakukan koordinasi dengan Air Nav terkait Air Spacenya dan Air Line untuk penanganan penumpangnya. "Kami akan terus melakukan pemantauan sebaran vulkaniknya, base on data tim pemantau gunung berapi dan website kementerian ESDM," tutur Johan. Johan berharap kondisi Gunung Raung segera mereda, terlebih saat ini merupakan momen libur natal dan tahun baru, yang mana aktivitas penerbangan relatif padat dibanding hari biasa. "Kita agak deg-degan ya, karena dampak erupsi Gunung Raung menurut historisnya pernah sampai ke Bali juga. Dan bandara kita pernah tujuh hari tidak beroperasi. Semoga tidak terjadi seperti dulu," harap Johan. Gunung Api Raung diketahui erupsi, pada Selasa (24/12/2024) hari ini sekitar pukul 09.30 Wib. Gunung yang terletak di perbatasan tiga kabupaten yakni Banyuwangi, Jember dan Bondowoso itu, mengeluarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter. Informasi peningkatan aktivitas itu diumumkan PPGA Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. "Telah terjadi erupsi Gunung Raung, Jawa Timur pada tanggal 24 Desember 2024 pukul 09:30 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak," kata Petugas PPGA Raung, Mukijo, Selasa. Menurut Mukijo, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur, dengan ketinggian kurang lebih 5.332 meter diatas permukaan laut (mdpl). "Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 42 detik," ucap Mukijo. Berdasarkan catatan, saat ini Gunung Raung setinggi 3.332 mdpl tersebut berada pada status waspada level II. “Kami rekomendasikan kepada masyarakat atau wisatawan untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer," terang Mukijo. PPGA Raung juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.
Baca Juga: Ribuan Warga Mengungsi Imbas Erupsi Gunung Ruang, Ada 12 Desa/Kelurahan Terdampak Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Abu Vulkanik Erupsi Gunung Raung Tak Ganggu Penerbangan di Bandara Banyuwangi", Klik untuk baca: https://surabaya.kompas.com/read/2024/12/25/115627978/abu-vulkanik-erupsi-gunung-raung-tak-ganggu-penerbangan-di-bandara?page=2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati