LONDON. Penerbangan di Eropa terganggu lagi oleh abu vulkanik dari Islandia. Senin (17/5), Inggris dan Belanda pun kompak menutup bandaranya karena gangguan tersebut cukup serius. Gunung berapi yang ada di bawah gletser Eyjafjallajokull mengalami erupsi tanpa ada tanda-tanda bahwa gunung itu akan berhenti meletus. Badan Meteorologi Inggris menyebutkan, lontaran abu vulkanik gunung itu mencapai ketinggian 25.000 kaki atau sekitar 7.620 meter. Penutupan bandara di kedua negara Eropa ini mengikuti langkah Irlandia yang sudah lebih dulu menutup bandara Dublin. Aksi massal ini mengingatkan kembali penutupan sejumlah bandara di Eropa, April lalu. Hampir sepekan lamanya, negara-negara Eropa terpaksa menutup bandaranya karena lalu lintas udara tertutup awan abu vulkanik tebal. Inggris mengatakan, otoritas penerbangan telah menutup bandara paling sibuk di Eropa, yakni Bandara Heathrow, London. Inggris juga menutup Bandara Gatwick yang berada di selatan ibukota negara ini, dari pukul 01.00 hingga 07.00 waktu setempat. Di Belanda, bandara Amsterdam dan Rotterdam juga bakal ditutup sedikitnya selama delapan jam, mulai Senin (17/5), pukul 06.00 pagi. Sejumlah bandara lainnya di Belanda tidak akan terpengaruh oleh abu vulkanik Islandia. Tetapi, karena Amsterdam dan Rotterdam merupakan dua bandara utama di Belanda, penutupan itu bakal membuat penerbangan ke luar Belanda maupun penerbangan yang menuju Belanda terputus total. Salah satu maskapai penerbangan Belanda, KLM, menyatakan tengah menyiapkan rencana untuk mengatasi gangguan penerbangan menuju Amsterdam. April lalu, sekitar 100.000 penerbangan di Eropa dibatalkan karena gangguan abu vulkanik. Gangguan tersebut menyebabkan jutaan penumpang telantar dan maskapai penerbangan Eropa merugi hingga US$ 1,7 miliar.
Abu Vulkanik Paksa Bandara Eropa Tutup
LONDON. Penerbangan di Eropa terganggu lagi oleh abu vulkanik dari Islandia. Senin (17/5), Inggris dan Belanda pun kompak menutup bandaranya karena gangguan tersebut cukup serius. Gunung berapi yang ada di bawah gletser Eyjafjallajokull mengalami erupsi tanpa ada tanda-tanda bahwa gunung itu akan berhenti meletus. Badan Meteorologi Inggris menyebutkan, lontaran abu vulkanik gunung itu mencapai ketinggian 25.000 kaki atau sekitar 7.620 meter. Penutupan bandara di kedua negara Eropa ini mengikuti langkah Irlandia yang sudah lebih dulu menutup bandara Dublin. Aksi massal ini mengingatkan kembali penutupan sejumlah bandara di Eropa, April lalu. Hampir sepekan lamanya, negara-negara Eropa terpaksa menutup bandaranya karena lalu lintas udara tertutup awan abu vulkanik tebal. Inggris mengatakan, otoritas penerbangan telah menutup bandara paling sibuk di Eropa, yakni Bandara Heathrow, London. Inggris juga menutup Bandara Gatwick yang berada di selatan ibukota negara ini, dari pukul 01.00 hingga 07.00 waktu setempat. Di Belanda, bandara Amsterdam dan Rotterdam juga bakal ditutup sedikitnya selama delapan jam, mulai Senin (17/5), pukul 06.00 pagi. Sejumlah bandara lainnya di Belanda tidak akan terpengaruh oleh abu vulkanik Islandia. Tetapi, karena Amsterdam dan Rotterdam merupakan dua bandara utama di Belanda, penutupan itu bakal membuat penerbangan ke luar Belanda maupun penerbangan yang menuju Belanda terputus total. Salah satu maskapai penerbangan Belanda, KLM, menyatakan tengah menyiapkan rencana untuk mengatasi gangguan penerbangan menuju Amsterdam. April lalu, sekitar 100.000 penerbangan di Eropa dibatalkan karena gangguan abu vulkanik. Gangguan tersebut menyebabkan jutaan penumpang telantar dan maskapai penerbangan Eropa merugi hingga US$ 1,7 miliar.