JAKARTA. Kepastian pengaruh AC-FTA terhadap lonjakan impor barang China justru datang dari PT Angkasa Pura I, pengelola bandara di wilayah timur Indonesia serta PT Pelayaran Indonesia (Pelindo) II.Menurut Direktur Utama Angkasa Pura I Bambang Darwoto, berlakunya AC-FTA sejak awal 2010 membuat arus barang dari China dan beberapa negara ASEAN naik lebih tinggi ketimbang arus penumpang. Ia menghitung, pada kuartal I-2010, arus barang dari China melonjak hingga 103,18% dibandingkan kuartal I-2009. Dalam tiga bulan pertama, volume barang China yang dibawa lewat kargo pada bandara yang dikelola Angkasa Pura I mencapai 6.567.796 kilogram (kg). Padahal, kuartal I-2009, barang yang dibawa kargo cuma 3.323.478 kg. "Kenaikan arus barang tertinggi terjadi di bandara Ngurah Rai, Bali," terang Bambang. Sebaliknya, arus penumpang internasional cuma naik sekitar 12,9% dari 568.476 orang pada kuartal I-2009 menjadi 641.894 orang pada kuartal I-2010. Asal tahu saja, data yang dirilis PT Sucofindo (Persero) menunjukkan, khusus bulan Maret saja, impor beberapa produk China mulai meningkat. Dari lima produk yang diawasi dan dimonitor Sucofindo, lonjakan impor terbesar tampak pada produk elektronik. Adapun impor makanan dan minuman cuma naik tipis. Sebaliknya, produk tekstil, mainan anak-anak, dan alas kaki justru menurun.Impor ke lima produk tersebut pada Maret 2009 lalu cuma US$ 60,11 juta. Adapun pada Maret 2010, angkanya melonjak 67,3% menjadi US$ 100,55 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
AC-FTA Bikin Arus Barang dari China dan ASEAN Melonjak
JAKARTA. Kepastian pengaruh AC-FTA terhadap lonjakan impor barang China justru datang dari PT Angkasa Pura I, pengelola bandara di wilayah timur Indonesia serta PT Pelayaran Indonesia (Pelindo) II.Menurut Direktur Utama Angkasa Pura I Bambang Darwoto, berlakunya AC-FTA sejak awal 2010 membuat arus barang dari China dan beberapa negara ASEAN naik lebih tinggi ketimbang arus penumpang. Ia menghitung, pada kuartal I-2010, arus barang dari China melonjak hingga 103,18% dibandingkan kuartal I-2009. Dalam tiga bulan pertama, volume barang China yang dibawa lewat kargo pada bandara yang dikelola Angkasa Pura I mencapai 6.567.796 kilogram (kg). Padahal, kuartal I-2009, barang yang dibawa kargo cuma 3.323.478 kg. "Kenaikan arus barang tertinggi terjadi di bandara Ngurah Rai, Bali," terang Bambang. Sebaliknya, arus penumpang internasional cuma naik sekitar 12,9% dari 568.476 orang pada kuartal I-2009 menjadi 641.894 orang pada kuartal I-2010. Asal tahu saja, data yang dirilis PT Sucofindo (Persero) menunjukkan, khusus bulan Maret saja, impor beberapa produk China mulai meningkat. Dari lima produk yang diawasi dan dimonitor Sucofindo, lonjakan impor terbesar tampak pada produk elektronik. Adapun impor makanan dan minuman cuma naik tipis. Sebaliknya, produk tekstil, mainan anak-anak, dan alas kaki justru menurun.Impor ke lima produk tersebut pada Maret 2009 lalu cuma US$ 60,11 juta. Adapun pada Maret 2010, angkanya melonjak 67,3% menjadi US$ 100,55 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News