JAKARTA. Asuransi Central Asia (ACA) Insurance tidak mau menyia-nyiakan potensi bisnis asuransi mikro. Meski sudah memiliki asuransi demam berdarah, perusahaan yang mayoritas sahamnya milik Antony Salim ini berencana menambah jajaran produk asuransi mikro. Kabarnya Maret mendatang, ACA meluncurkan dua produk sekaligus asuransi mikro. Kedua produk tersebut adalah asuransi kebakaran dan asuransi gempa. Dua produk itu akan dilepas seharga Rp 20.000 per tahun. Sesuai namanya, risiko yang ditanggung adalah kebakaran dan gempa. Nantinya, pemegang polis akan mendapatkan dana santunan Rp 3 juta untuk kebakaran, dan Rp 2 juta untuk asuransi gempa. Menurut Teddy Hailamsah, Presiden Direktur ACA Insurance, produk asuransi ini menyasar masyarakat di kelas bawah. Produk ini muncul karena manajemen melihat banyak kasus kebakaran terjadi di Jakarta dan menimpa perumahan di perkampungan. Sayang, tidak banyak perusahaan asuransi yang meng-cover risiko tersebut. "Masih susah perusahaan asuransi menutup kampung-kampung," ungkap Teddy, akhir pekan lalu.
ACA akan meluncurkan asuransi mikro
JAKARTA. Asuransi Central Asia (ACA) Insurance tidak mau menyia-nyiakan potensi bisnis asuransi mikro. Meski sudah memiliki asuransi demam berdarah, perusahaan yang mayoritas sahamnya milik Antony Salim ini berencana menambah jajaran produk asuransi mikro. Kabarnya Maret mendatang, ACA meluncurkan dua produk sekaligus asuransi mikro. Kedua produk tersebut adalah asuransi kebakaran dan asuransi gempa. Dua produk itu akan dilepas seharga Rp 20.000 per tahun. Sesuai namanya, risiko yang ditanggung adalah kebakaran dan gempa. Nantinya, pemegang polis akan mendapatkan dana santunan Rp 3 juta untuk kebakaran, dan Rp 2 juta untuk asuransi gempa. Menurut Teddy Hailamsah, Presiden Direktur ACA Insurance, produk asuransi ini menyasar masyarakat di kelas bawah. Produk ini muncul karena manajemen melihat banyak kasus kebakaran terjadi di Jakarta dan menimpa perumahan di perkampungan. Sayang, tidak banyak perusahaan asuransi yang meng-cover risiko tersebut. "Masih susah perusahaan asuransi menutup kampung-kampung," ungkap Teddy, akhir pekan lalu.