KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Central Asia (ACA) mencatatkan kinerja positif terkait lini bisnis asuransi marine hull atau rangka kapal pada semester I-2024. Selama paruh pertama kenaikannya mencapai 23%. Head of Division Marine & Aviation Asuransi Central Asia, Hasudungan Sianipar menyebut pendapatan premi perusahaan dari asuransi marine hull pada semester I-2024 mencapai Rp 79,27 miliar. Nilainya tumbuh 23%, jika dibandingkan dengan pencapaian semester I-2023. "Pertumbuhan itu disebabkan adanya satu akun baru,
fleet dari satu perusahaan besar di bidang pelayaran Ferry Passengers ditambah kapal-kapal lainnya lewat koasuransi dan penutupan dengan full 100% capacity (tanpa koasuransi)," ucapnya kepada Kontan, Rabu (21/8). Hasudungan menyampaikan Asuransi Central Asia menargetkan pendapatan premi dari lini asuransi marine hull pada tahun ini sekitar Rp 180 miliar. Melihat kinerja sejauh ini, dia menyebut perusahaan optimistis bisa mencapai target tersebut.
Baca Juga: Askrindo Jamin Armada Bahtera Adhiguna dengan Asuransi Marine Hull Menurut Hasudungan, asuransi marine hull masih memiliki prospek yang menjanjikan ke depannya. Meskipun demikian, dia mengatakan perusahaan juga harus menerapkan prinsip
prudent underwriting dengan seleksi risiko yang ketat untuk menangkap prospek tersebut. Sementara itu, Hasudungan menyebut masih ada hal yang harus diwaspadai perusahaan di lini bisnis marine hull. Salah satunya, terkait iktikad baik (moral hazard) dari
ship owners dan/atau operator kapal dalam mengelola kapal dan manajemen risiko kapal. Dari sisi pemilik kapal, Hasudungan menerangkan produk asuransi marine hull menjadi bagian yang sangat penting dimiliki karena adanya
uncertainty of loss dari operasional kapal, khususnya menghadapi perils of the sea. Baca Juga: ACA Catatkan Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 160 Miliar di Semester I-2024 "Dari sisi penanggung atau
insurer, penting memiliki produk asuransi marine hull dalam mengelola portofolio kapal yang sudah dibangun lebih dari 10 tahun, termasuk menerapkan seleksi risiko yang ketat dengan profitable growth," ujarnya. Hasudungan menambahkan menjual produk asuransi marine hull merupakan suatu hal yang bergengsi bagi perusahaan asuransi. Sebab, hal itu akan menunjukkan kualitas dari skill dan pengalaman para underwriter perusahaan.
Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi asuransi marine hull industri tercatat sebesar Rp 895 miliar pada kuartal I-2024. Nilai itu meningkat 27,4%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih