KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Central Asia (ACA) mencatatkan kinerja positif terkait lini asuransi marine hull atau rangka kapal per April 2025. 

Kepala Divisi Marine & Aviation Asuransi Central Asia Hasudungan Sianipar mengatakan pendapatan premi perusahaan dari lini asuransi marine hull tumbuh 12% per April 2025, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sayangnya, ACA tak menyebutkan nilai dari lini tersebut.

Hasudungan menerangkan, penyebab utama pertumbuhan pendapatan premi perusahaan dari lini asuransi marine hull karena terdapat akun atau nasabah baru yang masuk.

KB Bank Ajak Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif Melalui Program GenKBiz

"Penyebab tumbuhnya terdapat account (nasabah) baru yang masuk, diperkirakan akibat berkurangnya jumlah perusahaan asuransi yang menjual produk asuransi marine hull," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (11/6). 

Baca Juga: Premi Asuransi Kendaraan Stagnan, Ini Strategi ACA

Lebih lanjut, Hasudungan menerangkan prospek asuransi marine hull masih cukup baik pada tahun ini. Meskipun demikian, dia menilai perlu pengelolaan yang hati-hati terkait bisnis marine hull.

Menurutnya, perusahaan asuransi juga perlu memperhatikan moral hazard dari para calon tertanggung, seperti shipowners, managers, operators, dan charterers.

Sementara itu, Hasudungan tak memungkiri ada tantangan yang dihadapi ACA dalam mengembangkan lini asuransi marine hull tahun ini. 

"Salah satunya terdapat kompetitor yang terlalu agresif untuk mendapatkan premi dengan cepat melalui cara menurunkan tarif, serta menerapkan terms and condition yang lebih longgar," ujarnya.

Untuk mengoptimalkan kinerja asuransi marine hull di tahun ini, Hasudungan mengatakan ACA akan menerapkan sejumlah strategi. Adapun strateginya, yaitu mengoptimalkan mitigasi risiko atas moral hazard tertanggung. Menurutnya, hal itu bisa diukur dari pengalaman suatu perusahaan dalam menjalankan usaha bisnis perkapalan/pelayaran.

"Menganalisis cara tertanggung melakukan maintenance kapal sesuai jadwal atau tidak, pengalaman kerugian (loss record) baik frekuensi maupun nilai kerugian, serta melihat pembayaran premi tepat waktu atau menunggak," kata Hasudungan. 

Baca Juga: Tak Ada Kenaikan Premi Asuransi Kendaraan, ACA Genjot Segmen Corporate & Ritel

Sebagai informasi, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi industri dari lini asuransi marine hull pada 2024 mencapai Rp 3,16 triliun. Nilai itu tumbuh 22%, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News