KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Berkembangnya situs belanja online turut membawa adanya inovasi dalam dunia pemasaran (marketing). Para pengiklan tak hanya ingin mendapatkan perhatian (
awareness) dari konsumen tetapi juga ingin mendapatkan penjualan ataupun
return of investment (ROI). Hal tersebut membuat para pengiklan kian selektif untuk memilih strategi marketing. Salah satu model marketing yang jadi alternatif yakni
Affiliate marketing. Baca Juga: Nilai pasar e-commerce pada 2022 bisa tembus Rp 910 triliun Affiliate marketing merupakan suatu program
revenue sharing atau
pay per sale model, dalam garis besar CPA model. Dimana dalam ecosystem ini terdapat
‘Publisher’ dan ‘Advertiser/Merchant’.
Publisher merupakan orang yang mempromosikan iklan di website mereka dan Advertiser merupakan orang yang memasang iklan. Shoei Fujita
, Global Director Accesstrade Global menjelaskan saat ini jumlah
advertiser dan
publisher di Indonesia masih kecil dibanding negara lain seperti Jepang. Meski demikian secara potensi jumlah populasi bisnis dan masyarakat di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di Asia Pasifik. “Oleh karena itu kami ingin memperkenalkan lebih lanjut soal manfaat
Affiliate Marketing secara lebih luas,” kata Shoei, Rabu (7/8). Salah satu strategi untuk memperat hubungan dengan publisher serta membantu para Publisher baru yang tergabung di Accesstrade Indonesia, Accesstrade Indonesia mengadakan
gathering bertajuk
‘What is Publisher Needs’ untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan para publishernya. Ulung Sami, PR & Marketing Accesstrade Indonesia mengatakan selain berbagi aspirasi, acara ini juga bertujuan untuk berbagi pengalaman serta sharing tentang tips & tricks serta
networking antar sesama publisher Accesstrade Indonesia terutama para Internet Marketer. “Kami berharap dari acara ini para Internet Marketer ini bisa mendapatkan insight-insight dari para
speaker-speaker yang kami datangkan,” kata Amy sapaan akrabnya. Dalam kesempatan ini, Accesstrade Indonesia juga memperkenalkan program-program baru mereka guna untuk menjunjang kebutuhan para publisher mereka. Ada 4 (empat) program utama yang dikenalkan oleh Accesstrade yaitu: AT Selfback, AT Academy, AT Inpages, AT Superpoint.
Prayudho Rahardjo, CEO Accesstrade Indonesia mengatakan program tersebut telah disiapkan untuk mempermudah
publisher mendapatkan komisi. “Karena terkadang kan untuk melakukan proses
apply campaign juga memerlukan waktu, makanya kita siapkan AT
selfback bagi para
publisher baru yang ingin segera mencoba pengalaman untuk menjadi
publisher Accesstrade ,” kata Prayudho. Prayudho menambahkan, AT Selfback memungkinkan si publisher ini untuk melakukan
selfconversion (belanja sendiri) untuk mendapatkan komisi di ACCESSTRADE karena walletnya akan menyatu dengan
wallet dashboard Accesstrade sendiri. “Kami berharap bahwa dengan menambahkan program program baru ini para publisher lebih terbantu untuk melakukan
promotion serta meningkatkan pendapatannya,” pungkasnya. Sebagai salah satu penyedia platform
Affiliate Marketing berbasis CPA, Accesstrade yang merupakan Affiliate Marketing Network terbesar di Jepang & Asia Tenggara dibawah naungan PT. Interspace Co.Ltd yang berdiri dari tahun 1999 di Jepang dan telah berkembang di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapore & Malaysia. Accesstrade telah beroperasi di Indonesia sejak 2012 berkomitmen akan terus membantu para advertiser serta para publisher untuk meningkatkan performance dan ROI mereka juga untuk meningkatkan jumlah pemasang iklan yang dapat di temui oleh para
publisher sehingga mereka bisa dengan mudah untuk menemukan promosi promosi yang tersedia. Hingga saat ini, lebih dari 60 Advertiser yang terdiri dari
e-commerce, perbankan, travel, hingga aplikasi telah bergabung bersama Accesstrade Indonesia. Selain itu, Accesstrade juga memiliki lebih dari 16.000
Publisher yang akan mempromosikan produk Advertiser. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini