KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (
ACES) mencetak kinerja solid di awal tahun 2024. Penjualan ACES diperkirakan terus bertumbuh hingga bisa mencapai kembali level profitabilitas sebelum pandemi. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Abyan Habib Yuntoharjo memaparkan bahwa penjualan ACES mencapai Rp 763 miliar atau bertumbuh 7,5% secara bulanan atawa
Month on Month (MoM) dan 10,3% secara tahunan atau
Year on Year (YoY) di bulan April 2024. Hasil ini menjadikan angka penjualan dari periode Januari – April 2024 menjadi Rp2,74 triliun atau meningkat 15,6% YoY. Jika dicermati, pertumbuhan penjualan secara bulanan di April 2024 tampak lebih lemah daripada raihan pada April sebelumnya. Ini disebabkan oleh hari libur Idul Fitri yang jatuh di bulan April, namun hari libur besar tidak terjadi pada bulan sebelumnya, sehingga perbandingan penjualan bulanan jadi lebih rendah.
Walau demikian, kinerja ACES di sepanjang tahun ini tetap sesuai pasar karena masa libur panjang sebagian besar terkonsentrasi di semester pertama 2024. Selain itu, pertumbuhan penjualan April 2024 ini masih tergolong relatif kuat mengingat raihan April tahun 2023 lalu merupakan periode
high base. Baca Juga: Ekspansi ke Luar Jawa Menguntungkan, Simak Rekomendasi Saham Ace Hardware (ACES) Dari sisi penjualan Abyan menuturkan,
same store sales growth (SSSG) ACES solid dengan pertumbuhan sebesar 6.8% YoY pada April dan penjualan selama Januari-April bertumbuh 11,4% YoY. Kinerja ini menggembirakan karena melampaui panduan perusahaan sebesar 7,0% yang dikontribusikan dari seluruh wilayah operasional. “Kami memandang SSSG saat ini sebagai tanda positif yang menunjukkan potensi
soft landing terhadap lintasan pertumbuhan secara keseluruhan. Kami mengantisipasi potensi peningkatan tren pada akhir tahun ini, mungkin pada kuartal IV,” ungkap Abyan dalam riset 22 Mei 2024. Abyan mengatakan, prospek ACES ke depannya akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertama, belanja konsumen dan daya beli kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu karena libur besar Idul Fitri lebih awal. Sehingga kinerja ACES mungkin turun pada kuartal kedua 2024 yang merupakan basis tinggi. Kedua, iklim makroekonomi saat ini menambah ketidakpastian pada sektor ritel secara keseluruhan. Namun, Mirae Asset mengantisipasi kenaikan yang kuat akan terjadi di triwulan keempat karena biasanya volume penjualan tinggi berkaitan dengan musim perayaan akhir tahun dan libur panjang, serta ekspektasi penurunan suku bunga. Kendati demikian, Abyan melihat, fokus ACES pada segmen berpendapatan menengah ke atas menempatkan mereka dalam posisi yang baik dalam menghadapi hambatan seperti kenaikan suku bunga. Sebab, demografi penduduk ini secara umum lebih tangguh.
Baca Juga: Masih Gencar Ekspansi, Analis Rekomendasikan Beli Saham Ace Hardware (ACES) Selain itu, komitmen berkelanjutan ACES terhadap perluasan gerai, peningkatan produktivitas, dan aktivitas promosi bulanan yang konsisten akan semakin mendukung pertumbuhan penjualan di sepanjang tahun. Adapun ACES telah membuka toko baru pada bulan April seluas 2.400 meter persegi di Tangsel, dan juga telah selesai merenovasi tokonya di Jambi Town Square dengan memperkenalkan konsep baru. Pada Maret, ACES sebelumnya membuka 2 toko baru yakni toko seluas 1.400 meter persegi di Garut, Jawa Barat, dan juga toko seluas 6.000 meter persegi "Kota Wisata" Jakarta Timur. Perlu menjadi perhatian bahwa ACES telah menyelesaikan renovasi 4 toko
existing yang berada di Kalimantan Barat, Jawa Barat; Bali, dan Sulawesi Selatan. Selain itu, manajemen juga mengungkapkan bahwa terdapat 1 toko yang tutup di Rawamangun dengan luas total 1.000 meter persegi. Abyan menilai, meskipun SSSG saat ini positif, penting untuk diketahui bahwa ACES masih tetap berupaya mencapai tingkat penjualan sebelum pandemi. Namun, Mirae Asset tetap percaya langkah ini sedang berlangsung dengan ekspansi ke wilayah baru di luar Jawa berpotensi mendorong pemulihan pertumbuhan penjualan di setiap toko.
Baca Juga: Ace Hardware (ACES) Siap Ekpansi 15 Toko Baru di 2024 Sebagai informasi, SSSG Ace Hardware terpantau sebesar 12,8% YtD selama Januari–April 2018. Sementara SSSG di bulan April 2018 lalu tercatat 10,3%.
“Kami masih memperkirakan ACES akan mencapai pertumbuhan penjualan di atas 10% YoY dan SSSG sebesar 7% YoY untuk setahun penuh 2024,” kata Abyan. Menurut Abyan, persaingan ACES yang terbatas menempatkan perusahaan dalam kondisi yang baik untuk pulih ke tingkat profitabilitas sebelum pandemi. Namun pelemahan Rupiah merupakan salah satu risiko utama yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan biaya pembelian lebih tinggi, mengingat eksposur perusahaan terhadap biaya dalam mata uang dolar (USD) dan yuan (CNY). Abyan mempertahankan rekomendasi beli untuk ACES dengan target harga sebesar Rp 1.100 per saham. Rekomendasi ini dengan mempertimbangkan lintasan pertumbuhan pendapatan ACES sebesar dua digit. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati