JAKARTA. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (
ACES) mematok target pertumbuhan laba konservatif pada tahun ini. ACES memproyeksikan laba bersih Rp 300 miliar atau naik 7,33% dari laba bersih 2011. Padahal laba bersih ACES di tahun lalu tumbuh 66,5%. Penjualan bersih ACES di 2011 senilai Rp 2,43 triliun, naik 48% dari realisasi 2010 senilai Rp 1,64 triliun. Jumlah gerai baru ACES di tahun ini sejatinya lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Tahun ini, ACES menargetkan membangun 15 gerai baru. Tahun lalu, ACES membangun delapan gerai baru.
Lima dari 15 gerai baru akan dibangun di Jakarta, lima gerai di Pulau Jawa selain Jakarta, dan lima lagi di luar Jawa. Total luas lahan toko yang akan dibangun (15 toko) mencapai sekitar 30.000-40.000 meter persegi (m²). Nilai investasinya Rp 4 juta per m². Dus, perseroan ini harus menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 160 miliar. Anindya Saraswati, analis Danareksa Sekuritas, menilai ekspansi gerai menjadi kunci pertumbuhan ACES karena bisa melakukan penetrasi pasar di lokasi baru, sehingga volume penjualan bisa naik. Prospek bisnis di Luar Jawa juga cerah. "Tahun lalu pertumbuhan penjualan tertinggi ACES ada di Kalimantan," kata dia, Senin (16/4). ACES juga bisa mempertahankan gross margin dengan menambah gerai. Sebab, dengan volume yang lebih besar ACES bisa menekan harga pembelian. Tahun lalu, gross margin ACES di kisaran 45,5%, naik dari 2010 yang sebesar 41,9%. Tahun ini, Anindya memperkirakan gross margin tetap berkisar 45%. Anindya mencatat pada kuartal 1-2012 ACES sudah membuka enam gerai baru, sedang satu gerai baru lagi akan dibuka di Kalimantan pada akhir bulan ini. "Manajemen ACES sengaja membuka gerai-gerai tersebut pada awal tahun, agar kinerjanya bisa tecermin pada tahun ini," kata dia. Namun Anindya tak bisa memperkirakan berapa kontribusi pertumbuhan dari gerai-gerai baru tersebut. Kanibalisme Adrian Joezer, analis Mandiri Sekuritas dalam risetnya, menilai pembukaan gerai baru bisa menekan pertumbuhan penjualan gerai yang sudah ada alias same-store sales growth (SSSG). Ini lantaran kanibalisme berpotensi terjadi antara gerai satu dengan lainnya. Pembukaan gerai yang lebih banyak bisa mengerek risiko kanibalisme itu.
Adrian memprediksikan, pertumbuhan SSSG di tahun ini hanya 8%-10%, lebih lambat dari pertumbuhan tahun lalu sekitar 19,8%. Adrian menghitung pendapatan ACES di tahun ini mencapai Rp 2,87 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 311 miliar. Anindya merekomendasikan buy ACES dengan target Rp 4.800 per saham. Target harga ini mencerminkan price to earning ratio (PER) 2012 hingga 2013 sebesar 15,8 kali hingga 20,7 kali. Stephen Hui, analis Standard Chartered Bank menyematkan rating outperform untuk ACES, dengan target Rp 6.214 per saham. Adapun Adrian merekomendasikan netral dengan target Rp 4.000 per saham. Target ini mencerminkan PER sebesar 23,1 kali di 2012, sedikit di bawah MAPI 23,3 kali, tapi jauh di atas RALS sebesar 11 kali. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Djumyati P.