JAKARTA. Sulit mengatur uang justru membuat Presiden Direktur PT Fujitsu Indonesia Achmad Sofwan 'terpaksa' berinvestasi sejak 30 tahun lalu. Ini bertujuan untuk mengontrol pengeluarannya. Ia disiplin mengalokasikan sepertiga dari pendapatan tiap bulan untuk diinvestasikan. Pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Mesin ini mengaku, mayoritas dana investasinya banyak dialokasikan ke properti. Sejak mulai mencicil rumah untuk ditinggali sendiri, Achmad pun ketagihan membeli properti untuk investasi. Kira-kira baru dua tahun ia bekerja, Achmad membeli rumah pertamanya di Jakarta. Ia ingat saat itu, cicilan pertama masih sekitar Rp 400.000 per bulan. Setelah cicilan rumah tersebut lunas, Achmad terus menambah propertinya lagi. Caranya, rumah yang sudah lunas, ia "sekolahkan" alias hipotek ke bank, kemudian ia membeli lagi yang baru, lalu ia jaminkan lagi ke bank.
Achmad Sofwan: Ketagihan investasi di properti
JAKARTA. Sulit mengatur uang justru membuat Presiden Direktur PT Fujitsu Indonesia Achmad Sofwan 'terpaksa' berinvestasi sejak 30 tahun lalu. Ini bertujuan untuk mengontrol pengeluarannya. Ia disiplin mengalokasikan sepertiga dari pendapatan tiap bulan untuk diinvestasikan. Pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Mesin ini mengaku, mayoritas dana investasinya banyak dialokasikan ke properti. Sejak mulai mencicil rumah untuk ditinggali sendiri, Achmad pun ketagihan membeli properti untuk investasi. Kira-kira baru dua tahun ia bekerja, Achmad membeli rumah pertamanya di Jakarta. Ia ingat saat itu, cicilan pertama masih sekitar Rp 400.000 per bulan. Setelah cicilan rumah tersebut lunas, Achmad terus menambah propertinya lagi. Caranya, rumah yang sudah lunas, ia "sekolahkan" alias hipotek ke bank, kemudian ia membeli lagi yang baru, lalu ia jaminkan lagi ke bank.