KONTAN.CO.ID -  JAKARTAT. Adhi Commuter Properti (ACP) dan Aktivaku meresmikan sinergi penyaluran pendanaan untuk kepemilikan hunian apartemen dan perumahan. Pendananaan tersebut sebagai wujud nyata Aktivaku dalam memberikan solusi kepemilikan hunian bagi masyarakat yang belum mendapatkan fasilitas perbankan.

Selain itu, kemitraan ini menjadi salah satu solusi bagi calon pembeli unit properti yang dikembangkan oleh ACP dalam memberikan kemudahan dalam pilihan jenis pembayaran cicilan. Kerjasama kedua perusahaan ini diresmikan dalam bentuk penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang dilakukan oleh Ricky Gandawijaya, Founder dan CEO Aktivaku bersama dengan Rizkan Firman, Direktur Utama ACP di Hotel Grandhika Iskandarsyah, baru-baru ini.

Untuk ACP, kerjasama ini merupakan pertama kalinya dilakukan dengan perusahaan Fintech P2P Lending yang telah terdaftar di OJK. “Aktivaku telah menjadi mitra strategis kami dalam berinovasi untuk kemudahan pembelian hunian bagi masyarakat, dengan skema pembiayaan yang mudah dan fleksibel, kami harap dapat memberikan solusi lebih bagi masyarakat yang ingin mewujudkan hunian impiannya,” ujar Rizkan dalam keterangan resminya, Jumat (10/7).

Sementara itu bagi Aktivaku, penandatanganan ini menjadi momen penting karena solusi yang ditawarkan oleh Aktivaku dapat dinikmati masyarakat yang membutuhkan hunian namun belum dapat difasilitasi oleh perbankan. “Peran kami membantu mereka untuk mewujudkan perluasan inklusi keuangan dalam industri properti,” ungkap Ricky. Ricky menambahkan, “Inovasi skema produk Aktivahome ini berdampak signifikan untuk untuk konsumen perorangan khususnya dari sektor informal yang akan membeli hunian yang dikembangkan oleh ACP.”

Kolaborasi ACP dan Aktivaku yang fokus pada pemasaran dan pembiayaan properti membuktikan bahwa lembaga pinjam-meminjam berbasis teknologi informasi (peer-to-peer lending) dan developer BUMN dapat bersinergi dan saling melengkapi dalam mewujudkan impian masyarakat dalam pembelian rumah sekaligus memperluas keleluasaan akses dengan jasa keuangan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dadan M. Ramdan