Acset Indonusa (ACST) mengantongi pendapatan Rp 1,2 triliun sepanjang 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun sepanjang 2020. Namun, emiten konstruksi swasta ini mencatat kerugian komperehensif yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 1,32 triliun. 

Jumlah pendapatan yang berhasil dikantongi ACST merosot 69,62% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 3,95 triliun pada 2019. Penurunan pendapatan yang cukup dalam tersebut membuat kerugian Acset bertambah dari Rp 1,14 triliun pada tahun 2019. 

Bila melihat laporan keuangan tahunan ACST periode 2020, penurunan pendapatan bersih disebabkan oleh merosotnya pendapatan jasa konstruksi dari Rp 3,64 triliun di 2019 menjadi Rp 1,06 triliun. Pendapatan jasa konstruksi ini tercatat menyumbang hingga 88,3% jumlah pendapatan bersih di periode 2020. 


Pendapatan di 2020 yang paling besar berasal dari PT Soma Daya Utama sebesar Rp 351,35 miliar dan PT Putragaya Wahana Rp 130,13 miliar. 

Baca Juga: Laba bersih United Tractors (UNTR) turun 46,9% pada 2020, ini penyebabnya

Lebih lanjut, aset Acset Indonusa juga tercatat turun sebesar 71% dari Rp 10,4 triliun di 2019 menjadi Rp 3,1 triliun di 2020. Liabilitas juga tercatat turun 73% dari Rp 10,2 triliun menjadi Rp 2,7 triliun. Penurunan liabilitas terutama dari pos utang usaha pihak ketiga dan pinjaman pemegang saham sehubungan dengan pelunasan setelah adanya penerimaan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

"Perubahan ini berasal dari penurunan nilai jumlah tagihan bruto pemberi kerja, setelah adanya penagihan dan penerimaan dana atas proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated," tulis Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari dalam keterbukaan informasi, Selasa (2/3). 

Adapun posisi kas dan setara kas pada akhir periode 2020 milik Acset Indonusa tercatat sebesar Rp 73,4 miliar. Sepanjang 2020, Acset mencatat adanya kas masuk dari aktivitas operasi sebesar Rp 1,76 triliun, dan menggunakan sebesar Rp 61,56 miliar untuk investasi serta Rp 1,8 triliun untuk pendanaan. 

Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) Tetap Selektif Mencari Proyek Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati