ACST bidik dana segar Rp 600 M dari rights issue



JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) berencana mencari dana di pasar modal melalui penerbitan saham baru atau rights issue. Dari aksi tersebut, ACST menargetkan perolehan dana sebesar Rp 600 miliar.

Emiten konstruksi ini akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 300 juta saham. Rencana tersebut telah mendapat restu dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (19/4).

Wakil Presiden Direktur ACST Jeffrey Chandrawijaya mengatakan dana tersebut akan digunakan sebagai modal kerja dan belanja modal (capex) dalam dua tahun ke depan. "Sekitar 20% akan digunakan sebagai capex dan sisanya untuk modal kerja," kata Jeffrey, Selasa (19/4).


Harga pelaksanaan rights issue masih dikaji dengan melihat perkembangan kondisi pasar. Jeffrey berharap, pemegang saham ACST dapat menjaga kepemilikan dalam pelaksanaan rights issue.

Saat ini, jumlah free float ACST mencapai 31,8%. Tahun 2016, ACST mulai fokus membidik proyek infrastruktur seiring dengan rencana bisnis Grup Astra yang menyasar sejumlah proyek infrastruktur.

Proyek di sektor ini dinilai lebih stabil dibandingkan sektor lainnya. Jeffrey berharap, proyek infrastruktur bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap kontrak-kontrak baru perseroan. Hingga kuartal I-2016, ACST telah berhasil mengantongi kontrak baru Rp 2,4 triliun atau setara 68,5% dari target perseroan tahun ini, yakni Rp 3,5 triliun.

Perolehan kontrak tersebut ditopang oleh proyek Tower Indonesia I milik PT China Sonangol Media Investment . Ini adalah perusahaan patungan PT China Sonangol Land dan Media Group.

Adapun proyek lain yang didapat perseroan dalam tiga bulan pertama ini antara lain proyek pondasi Sedayu City, struktur Millenium Centenial, pondasi gedung Kino dan pondasi Pesona Depok.

Tan Tiam Seng Ronnie, Direktur Utama ACST, optimistis perolehan kontrak tahun baru tahun ini akan melebihi target. Kendati realisasi target sudah lebih dari 50%, perusahaan belum berencana merevisi target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie