JAKARTA. Aturan Bank Indonesia (BI) tentang acuan harga kurs dolar Amerika Serikat (AS) menyebabkan perbankan sumringah. Aturan yang berwujud Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atawa JISDOR ini meningkatkan kredibilitas nilai tukar di mata nasabah. Direktur Utama Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja, menyatakan, publikasi bank sentral tentang JISDOR menyebabkan nilai tukar lebih terkendali. "JISDOR memungkinkan nasabah mendapatkan nilai tukar yang wajar. Dulu, nasabah sangat dipengaruhi pergerakan kurs di pasar luar negeri yang kredibilitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujar Parwati. C atatan saja, BI menetapkan JISDOR sejak 20 Mei lalu. Kredibilitas nilai tukar diyakini akan mendorong nasabah melakukan transaksi valuta asing atau forex. Namun, lonjakan transaksi di bisnis tresuri di OCBC NISP belum terlihat. "Peningkatan volume transaksi belum terlihat karena di saat bersamaan ada koreksi pada pasar forex, obligasi regional dan global. Sehingga nasabah mengambil posisi wait and see," ujar dia.
Acuan kurs dollar belum dongkrak transaksi valas
JAKARTA. Aturan Bank Indonesia (BI) tentang acuan harga kurs dolar Amerika Serikat (AS) menyebabkan perbankan sumringah. Aturan yang berwujud Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atawa JISDOR ini meningkatkan kredibilitas nilai tukar di mata nasabah. Direktur Utama Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja, menyatakan, publikasi bank sentral tentang JISDOR menyebabkan nilai tukar lebih terkendali. "JISDOR memungkinkan nasabah mendapatkan nilai tukar yang wajar. Dulu, nasabah sangat dipengaruhi pergerakan kurs di pasar luar negeri yang kredibilitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujar Parwati. C atatan saja, BI menetapkan JISDOR sejak 20 Mei lalu. Kredibilitas nilai tukar diyakini akan mendorong nasabah melakukan transaksi valuta asing atau forex. Namun, lonjakan transaksi di bisnis tresuri di OCBC NISP belum terlihat. "Peningkatan volume transaksi belum terlihat karena di saat bersamaan ada koreksi pada pasar forex, obligasi regional dan global. Sehingga nasabah mengambil posisi wait and see," ujar dia.