Ada 18 nama undangan peserta konvensi Demokrat



JAKARTA. Komite Konvensi Partai Demokrat telah mendapatkan 18 nama kandidat peserta konvensi untuk menentukan calon presiden dari partai tersebut, Rabu (21/8) malam.

Rapat pleno finalisasi daftar calon peserta berlangsung alot. Keputusan baru didapat setelah rapat berjalan 4 jam. "Sudah didapat 18 nama, hanya satu atau dua yang masih harus di-rekonfirmasi," kata Juru Bicara Komite Konvensi Partai Demokrat, Rully Charis, Kamis (22/8/2013) dini hari.

Sebagian besar kandidat, imbuh dia, sudah menyatakan bersedia menjadi peserta konvensi.  Psereta konvensi tersebut dijaring dari 26 kandidat yang kemudian menciut menjadi 18 kandidat.


Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, beberapa nama di antara 18 nama itu adalah; Mantan  Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla; Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih; Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang; Bupati Kutai Timur Isran Noor; Ketua DPR Marzuki Alie; dan chief executive officer (CEO), Lion Air, Rusdi Kirana.

Ada pula nama Wakil Ketua DPD GKR Hemas. Menurut informasi yang sama, Hemas adalah salah satu nama yang perlu direkonfirmasi kesediaannya. Sebelumnya, Wakil Ketua Komite Konvensi Taufiequrachman Ruki mengatakan, Jusuf Kalla adalah kandidat yang belum menyatakan kesediaannya diundang menjadi peserta konvensi.

"Saat dihubungi, Pak JK tidak menolak dan tidak menerima. Dia hanya bilang nanti saja karena sedang sibuk urus pernikahan anak tanggal 25 Agustus," terang Ruki. Jawaban Kalla ditunggu maksimal sebelum 30 Agustus 2013.

Ada nama yang hilang dari daftar

Beberapa nama, yang semula sempat mencuat bakal menjadi calon peserta konvensi, tak lolos dalam rapat pleno finalisasi. Dari informasi yang sama, nama yang hilang dari daftar antara lain Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Sri Mulyani tidak lagi masuk daftar karena menolak undangan komite konvensi. Sementara itu, Soekarwo tidak masuk karena masih harus mengikuti tahapan Pemilu Gubernur Jawa Timur. (Sabrina Asril/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri