Ada 19 perusahaan bersiap terbitkan obligasi



JAKARTA. Pada kuartal II 2017, pasar surat utang akan bakal ramai. Ada sekitar 19 perusahaan yang telah menyampaikan niat tersebut ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat menyampaikan dari 19 perusahaan tersebut nilainya mencapai Rp 15 triliun. Sebagian besar obligasi ini diramaikan oleh perusahaan financial dan perbankan dan sebagian kecilnya dari beberapa sektor industri.

"Perusahaan finance dan perbankan untuk funding program kerja. Sebab di beberapa jenis usaha tidak bisa memanfaatkan dana publik jadi mereka mencarinya lewat obligasi, lalu menyalurkan lagi," ujar Samsul pada akhir pekan lalu di kantor BEI.


Seperti halnya PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk (BJBR) yang hendak menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun. Dimana tujuan diterbitkannya obligasi untuk memperkuat permodalan. Selain itu juga ada PT Bank Pan Indonesia Tbk akan menerbitkan obligasi Rp 2,4 triliun.

Kemudian di luar sektor perbankan ada PT Adhi Karya Tbk (ADHI), emiten konstruksi ini akan menerbitkan Rp 3,5 triliun yang merupakan dari bagian penawaran umum berkelanjutan. Dana obligasi tersebut rencananya akan dimanfaatkan untuk pembangunan proyek LRT. "Tahun ini rencannya Rp 3,5 triliun," kata Direktur Keuangan ADHI, Haris Gunawan.

Selain rencanan ini, pasar modal sudah dimeriahkan oleh beberapa perusahaan yang meneribitkan obligasi dengan nilai Rp 15 triliun. Yaitu terdiri dari enam perusahaan pembiayaan Rp 6,9 triliun, dua perusahaan perbankan Rp 6,6 triliun dan satu perusahaan konstruksi Rp 1,6 triliun.

Kemudian satu emiten sektor consumer yaitu PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah menerbitkan surat utang melalui Penawaran Umum Berkelanjutan I senilai Rp 500 miliar. Rencananya dana ini akan digunakan untuk melunasi sukuk mudharabah II Rp 250 miliar yang jatuh tempo 2017 dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Berdasarkan data PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo) mendapatkan mandat dari 36 perusahaan yang akan menerbitkan obligasi di 2017 untuk memeringkat obligasinya dengan total nilai Rp 74,8 triliun.

Analis NH Korindo, Bima Setiaji menyampaikan kinerja obligas tahun ini diperkirakan akan lebih membaik hal ini tentunya didukung oleh beberapa hal seperti yang pertama awal tahun ini beberapa lembaga rating international seperti Moody's dan Fitch telah menaikkan peringkat utang Indonesia. "Bahkan sebentar lagi S&P diberitakan akan segera menaikkan peringkat utang kita," ungkapnya.

Kedua, kondisi ekonomi dalam negeri cukup stabil. Hal ini bisa berpotensi mendorong kenaikan harga obligasi di awal tahun ini. Ditambah lagi saat ini sedang terjadi tren penurunan yield surat utang berdominasi valas. Dengan penurunan yield akan berdampak pada penurunan biaya dana alias cost of fund nya. Ini momen yang tepat untuk perusahaan menerbitkan obligasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto