Ada 227 Pasar Direvitalisasi Pada 2020-2021, KSP: Kesejahteraan Pedagang Meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program revitalisasi pasar tradisional merupakan amanah Undang-Undang No7/2014 tentang perdagangan. Program tersebut masuk dalam Nawacita Presiden Joko Widodo.

"Presiden sangat berkomitmen terhadap pemanfaatan pasar rakyat yang telah direvitalisasi. Harapannya pasar rakyat mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan atau toko-toko modern," tegas Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Agung Krisdiyanto dalam keterangan resmi, Minggu (19/6).

Pada 2015-2019, pemerintah telah berhasil melakukan revitalisasi terhadap lebih dari 5.000 unit pasar tradisional, yang tersebar di seluruh provinsi. Keberhasilan tersebut, kemudian dilanjutkan pada 2020-2021, di mana ada 227 pasar tradisional yang sudah direvitalisasi.


"Revitalisasi tidak hanya secara fisik, tapi juga pada pengelolaannya. Bagaimana mewujudkan pasar rakyat yang bermanajemen modern, lebih bersih, sehat, aman, segar, dan nyaman," jelasnya.

Baca Juga: Mendag Lutfi Usulkan Penambahan Anggaran Kemendag pada 2023

Sebagai bentuk pengawasan program tersebut, Tim Kantor Staf Presiden (KSP) melakukan verifikasi lapangan pelaksanaan program prioritas Presiden Joko Widodo, yakni revitalisasi pasar rakyat.

Peninjauan dilaksanakan Tim KSP bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Kemenko Perekonomian, salah satunya di pasar Sirnagalih kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Minggu (19/6).

"Keberadaan pasar ini (Sirnagalih) sangat strategis bagi masyarakat setempat. Sebab jika tidak ada pasar ini warga harus menempuh jarak lebih jauh untuk menjangkau pasar lain," kata Agung.

Sebagai informasi, Pasar Sirnagalih merupakan satu dari 227 pasar yang masuk dalam daftar revitalisasi pada 2021.

Baca Juga: Mendag Canangkan 6 Program Prioritas Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural

Ia menambahkan, revitalisasi pasar Sirnagalih tidak hanya memperkuat rantai distribusi. Namun juga menambah kapasitas dan peningkatan kesejahteraan pedagang.

Pasalnya, semula Pasar Sirnagalih hanya dapat menampung tidak lebih dari 90 pedagang lemprakan. Setelah adanya revitalisasi, pasar bisa menampung 147 pedagang, baik yang ada di kios maupun los.

"Kondisi ini membuat rantai distribusi terjaga dan membantu meningkatkan omset pedagang," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi