JAKARTA. Kementerian Luar Negeri telah menampung 233 warga negara Indonesia yang berada di Suriah. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menjelaskan, langkah ini merupakan upaya pemerintah memberikan perlindungan bagi warga negara Indonesia di negeri yang sedang bergelojak tersebut. Bila upaya perlindungan itu belum cukup, pemerintah akan mengevakuasi warga negara tersebut ke Indonesia. "Pengembaliannya warga negara ke tanah air ini akan menggunakan biaya pemerintah," katanya, Rabu (6/6).Bila ada yang memutuskan tetap tinggal, Marty berjanji akan tetap mengawasi warga negara tersebut. Dia mengaku Kedutaan Besar Indonesia di Suriah sudah menetapkan tiga unit rumah tinggal sebagai posko bantuan bagi warga negara Indonesia. Menurutnya, posko itu menyediakan berbagai kebutuhan hidup. "Segala keperluan yang dibutuhkan disediakan dan bisa digunakan," katanya.Seperti diketahui, pemerintah Suriah menggunakan aksi kekerasan untuk membungkam protes oposisi. Dalam 13 bulan, PBB memperkirakan kekerasan di Suriah telah menewaskan lebih dari 9.000 orang. Suriah mengklaim, militan dukungan asing telah membunuh lebih dari 2.500 tentara dan polisi mereka.Dewan Keamanan PBB pun berbulan-bulan terlibat perundingan yang alot. Namun, pada akhir pekan lalu, mereka menyetujui pengiriman tim pemantau perdamaian di Suriah.PBB pun sudah mengutus mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan untuk memimpin upaya internasional dalam mendamaikan Suriah. Annan pun didukung oleh Liga Arab untuk mengupayakan perdamaian di negara Timur Tengah itu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ada 233 WNI di Suriah dalam pengawasan pemerintah
JAKARTA. Kementerian Luar Negeri telah menampung 233 warga negara Indonesia yang berada di Suriah. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menjelaskan, langkah ini merupakan upaya pemerintah memberikan perlindungan bagi warga negara Indonesia di negeri yang sedang bergelojak tersebut. Bila upaya perlindungan itu belum cukup, pemerintah akan mengevakuasi warga negara tersebut ke Indonesia. "Pengembaliannya warga negara ke tanah air ini akan menggunakan biaya pemerintah," katanya, Rabu (6/6).Bila ada yang memutuskan tetap tinggal, Marty berjanji akan tetap mengawasi warga negara tersebut. Dia mengaku Kedutaan Besar Indonesia di Suriah sudah menetapkan tiga unit rumah tinggal sebagai posko bantuan bagi warga negara Indonesia. Menurutnya, posko itu menyediakan berbagai kebutuhan hidup. "Segala keperluan yang dibutuhkan disediakan dan bisa digunakan," katanya.Seperti diketahui, pemerintah Suriah menggunakan aksi kekerasan untuk membungkam protes oposisi. Dalam 13 bulan, PBB memperkirakan kekerasan di Suriah telah menewaskan lebih dari 9.000 orang. Suriah mengklaim, militan dukungan asing telah membunuh lebih dari 2.500 tentara dan polisi mereka.Dewan Keamanan PBB pun berbulan-bulan terlibat perundingan yang alot. Namun, pada akhir pekan lalu, mereka menyetujui pengiriman tim pemantau perdamaian di Suriah.PBB pun sudah mengutus mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan untuk memimpin upaya internasional dalam mendamaikan Suriah. Annan pun didukung oleh Liga Arab untuk mengupayakan perdamaian di negara Timur Tengah itu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News