JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kelabakan melihat antusiasme masyarakat yang ingin magang dengannya di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pada program magang yang dibuka Maret lalu, ada sekitar 3.000 orang yang mendaftar program magang. "Pengalaman saya kemarin agak kelabakan, ada 3.000 orang mendaftar magang. Padahal kami hanya seleksi (terima) 30 orang," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/7).
Sehingga, pada program magang yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 mendatang, Basuki akan menggunakan sistem seleksi magang baru. Sistem itu sebelumnya juga telah digunakan untuk merekrut pegawai DKI Jakarta. "Jadi sistem yang akan menyeleksi sendiri," kata Basuki. Program magang kali ini, lanjut dia, berlangsung lebih lama dibanding sebelumnya. Biasanya program magang berlangsung selama empat bulan, kali ini berlangsung lima bulan. Dimulai tanggal 3 Oktober 2016 hingga 31 Maret 2017. Peserta magang yang akan diterima juga sebanyak 30 orang. "Anak magang suka di bidang apa, ada kesehatan, pendidikan, transportasi, BUMD, pemerintahan macam-macam. Kalau ada yang suka arsitek atau tata ruang, ya belajar tentang rusun. Kami lihat IPK (indeks prestasi kumulatif) mereka juga," kata Basuki.
Pendaftaran program magang dibuka sejak 18 Juli 2016 dan ditutup 6 Agustus 2016. Pengumuman tahap pertama pada 19 Agustus 2016. Kemudian sesi wawancara pada 22-26 Agustus 2016. Pengumuman tahap II pada 1 September 2016. Peserta magang dapat mempelajari ilmu kepemimpinan dengan mengikuti kegiatan rapat gubernur dan mengaplikasikan ilmu melalui tugas khusus berkelompok, mengawal program-program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kriteria peserta magang di Kantor Gubernur adalah mahasiswa S1, S2, S3 ataupun profesional muda yang memiliki motivasi tinggi; usia 19 – 35 tahun; punya kemampuan analisa dan komunikasi yang baik; potensi kepemimpinan; minat untuk berkontribusi bagi kemajuan Ibu Kota; dapat bekerja mandiri dan memiliki semangat proaktif; dan bersedia bekerja secara sukarela. (Kurnia Sari Aziza) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie