Ada 38 Perusahaan dalam Pipeline IPO di BEI, Berikut Daftarnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hajatan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) masih semarak. Buktinya, masih terdapat 38 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham  Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pipeline IPO ini memiliki perkiraan dana yang dihimpun sebesar Rp 48,4 triliun.

Secara rinci, perusahaan pada sektor consumer cyclicals dan technology paling banyak pada pipeline pencatatan saham, sedangkan sisanya tersebar pada sektor lainnya. 


Baca Juga: Pelita Teknologi Global (CHIP) Gelar IPO, Tetapkan Harga Rp 160 Per Saham

Selain itu, dari 38 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, terdapat anak Perusahaan BUMN.

Berikut merupakan rincian dari pipeline IPO Bursa Efek Indonesia:

• 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials; • 2 Perusahaan dari sektor Industrials; • 5 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic; • 1 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals; • 8 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals; • 7 Perusahaan dari sektor Technology; • 3 Perusahaan dari sektor Healthcare; • 2 Perusahaan dari sektor Energy; • 1 Perusahaan dari sektor Financials; • 3 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate; • 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures.

Nyoman menyebut, saat ini terdapat 10 perusahaan yang telah berada pada sistem e-IPO, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Avianna Sinar Abadi Tbk (IRSX), PT Haloni Jane Tbk (HALO), PT Hillcon Tbk (HILL), PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK), PT Vastland Indonesia Tbk (VAST), PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING), dan PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR).

Baca Juga: Solusi Kemasan Digital (PACK) Optimistis Penawaran IPO Diterima Pasar

“Sampai dengan 1 Februari 2023, terdapat 11 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di BEI,” kata Nyoman kepada media via pesan singkat, Kamis (2/2). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi