KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada empat calon emiten sektor konsumer siklikal yang akan melakukan penawaran umum perdana saham alias
initial public offering (IPO) di awal tahun ini. Empat calon emiten yang akan melakukan IPO, yaitu PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE), PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK), PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), dan PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA). Homeco yang merupakan pemimpin pasar di Indonesia dalam penjualan kategori produk peralatan dan perlengkapan rumah tangga, mainan anak-anak, dan tekstil. Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi Posisi LIVE mengatakan, LIVE memiliki daya tarik tersendiri sebagai pemimpin pasar .
Selanjutnya, Bersama Mencapai Puncak memiliki prospek bisnis yang cukup cerah. BAIK merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kuliner, dengan merek dagang Ayam Goreng Nelongso. Ayam Goreng Nelongso merupakan salah satu merek kuliner lokal yang populer di Indonesia. Ayam Goreng Nelongso memiliki lebih dari 100 gerai yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Baca Juga: 8 Pemikiran Hebat Warren Buffett, Salah Satunya Aturan 50 Tahun, Apa Itu? "Selain itu pemulihan ekonomi yang terus berlanjut akan berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat, sehingga bisa meningkatkan permintaan kuliner. Ditambah dengan tren kuliner lokal yang semakin berkembang juga kami lihat akan menguntungkan bisnis BAIK kedepanya," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/1). Di sisi lain manajemen dari BAIK juga diisi oleh jajaran direksi yang berpengalaman di industri ini. Selain itu, BAIK akan menggunakan sebagian besar dana IPO untuk pengembangan dan ekspansi bisnis yang akan mendongkrak kinerja emiten ini. Lalu, prospek IPO Terang Dunia Internusa (UNTD) juga dinilai cukup menarik. Kekuatan merek dan jaringan distribusi yang luas dapat menjadi pondasi yang kokoh bagi United E-Motor menjadi pemain dominan di pasar sepeda motor listrik. Selain itu potensi pertumbuhan pasar sepeda motor listrik di Indonesia masih cukup besar ditambah dengan insentif yang diberikan oleh pemerintah serta adanya kemudahan dalam pembiayaan. Oktavianus meyakini bahwa pertumbuhan penjualan sepeda motor listrik akan terus meningkat pada tahun-tahun yang akan datang.
Baca Juga: Harga Saham BREN Mulai Bangkit Usai Tren Melemah, Saatnya Beli Atau Jual? Terakhir, Harta Djaya Karya (MEJA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri interior. Industri interior juga diprediksi akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya daya beli masyarakat. MEJA memiliki rekam jejak yang cukup positif, dengan lebih dari 100 proyek yang telah dikerjakan. Dia melihat MEJA juga merupakan salah satu sentimen positif bagi emiten yang akan melantai di bursa dalam waktu dekat ini Pertumbuhan sektor konsumer siklikal memang cukup menarik di tahun ini, hal ini terlihat dari data pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 5% dan sentimen positif dari terkendalinya inflasi dalam target Bank Indonesia. Sejalan dengan tingkat keyakinan konsumen di Indonesia per Desember 2023 masih berada di level 124 atau bisa dikatakan optimistis. Sehingga, Oktavianus menilai bahwa saham konsumer siklikal akan menjadi salah satu alternatif pilihan di tahun ini.
Baca Juga: Memburu Anggota Baru Keping Biru Pilihan Selain itu, momentum pemilihan umum (pemilu) juga memberikan dampak terhadap emiten di sektor konsumer siklikal. Hasil pemilu juga diprediksi akan mempengaruhi siklus ekonomi dalam negeri. "Kami melihat tingkat konsumsi akan alami kenaikan di masa pemilu, karena jika kita melihat anggaran di tahun 2023 dan 2024, pemerintah sudah menganggarkan dana sebesar Rp 30 triliun dan Rp 37,4 triliun," katanya. Serapan ini akan didominasi kepada konsumsi masyarakat seiring dengan dibelanjakan dari honor pemilu. Jika dibandingkan dengan anggaran pemilu di tahun 2024 yang naik sebesar 69% dengan total menjadi Rp 70,5 ini, akan mendorong konsumsi yang lebih tinggi dari periode 2019 dan 2014 lalu. "Kami menilai ini akan berdampak positif untuk pertumbuhan emiten ritel, hiburan hingga media. Dengan perputaran uang yang diperkirakan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya meski di tengah tingginya suku bunga acuan," tuturnya.
Baca Juga: Saham Emiten Nikel Dibayangi Kelebihan Pasokan Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mencermati bahwa maraknya calon emiten di sektor konsumer siklikal ini merupakan salah satu penggunaan momentum pemilu yang memberikan dampak positif bagi sektor ini. "Karena kalau diperhatikan ada potensi yang cukup besar. Kalau dari sisi global ada potensi inflasi yang terkendali dan potensi penurunan tingkat suku bunga," kata Nico kepada Kontan.co.id, Senin (22/1).
Nico bilang, tahun ini merupakan tahun yang penuh harapan akan pemulihan. Namun juga tahun yang penuh dengan ketidakpastian di mana dibutuhkan data untuk menunjang dalam berinvestasi atau dalam membuat keputusan. Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan, secara umum, saham konsumer siklikal memiliki kinerja yang cukup baik di saat kondisi pemulihan ekonomi. Adapun momentum bulan puasa nanti dinilai akan menjadi sentimen positif untuk saham-saham emiten konsumer siklikal. "Di tahun ini, saat ekspektasi ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik, maka perusahaan-perusahaan sektor ini diperkirakan juga akan berkinerja positif," kata Martha kepada Kontan.co.id, Senin (22/1). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati