Ada 4 paket untuk investor yang mau beli Merpati



JAKARTA. Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk menawarkan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) ke calon investor, sepertinya akan berjalan mulus.

Pasalnya, rencana Dahlan itu disambut positif oleh maskapai penerbangan pelat merah tersebut. Manajemen Merpati sudah menyiapkan beberapa tawaran paket bagi calon investor yang mau menyetor dananya. Herry Saptanto, Vice President Corporate Secretary Merpati menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan 4 paket tawaran untuk investor. "Tawaran tersebut ada yang dari US$ 1 juta hingga US$ 4 juta," ungkapnya kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Rabu malam (31/7).

Tawaran paket untuk investor itu disebut Herry dengan istilah Aircraft Ownership. Namun, Herry mengaku, Aircraft Ownership ini merupakan program yang disusun Dirut Merpati sebelumnya, Rudi Setyopurnomo. "Nanti tergantung Direksi yang baru, mau melanjutkan program ini atau tidak," jelasnya. Berikut 4 paket yang ditawarkan Merpati untuk menggaet investor. Pertama, paket US$ 1 juta.


Herry bilang jika ada investor yang mau menyetorkan dana sejumlah tersebut akan dibelikan pesawat Cessna dengan kapasitas 10 kursi. Dia bilang kerjasama ini akan diatur sampai waktu tertentu, setelah itu pesawat akan menjadi milik investor. Kedua, paket US$ 2 juta.

Herry bilang, pola kerja sama paket kedua ini sama dengan yang ditawarkan pada paket pertama. Namun, dana yang lebih besar tersebut akan digunakan untuk membeli pesawat dengan kapasitas 20 kursi seperti Twin Otter atau Y-12. "Pilihannya setelah kerja sama berakhir, investor dapat memilih apa mau dijual atau yang lainnya. Yang jelas win win solution," kata Herry. Ketiga, paket US$ 3 juta.

Rencananya dengan dana sebesar tersebut dapat dibelikan pesawat Emrayer Regional Jet 170 Brazil. Keempat, paket US$ 4 juta.

Dengan nominal tersebut, Merpati dapat membeli pesawat Airbus A320. Menurut Herry, tawaran kerja sama  paket ketiga dan keempat akan memakai pola kerja sama operasi (KSO) dengan profit sharing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan