Ada 4 Rekreasi di TMII, Ada Keong Mas dan Kereta Gantung



MOMSMONEY.ID – Siapa yang tak kenal Taman Mini Indonesia Indah (TMII)? Nah, di TMII, Anda tidak hanya bisa menikmati wisata budaya yang edukatif tapi juga dapat menikmati kegembiraan permainan yang seru.

TMII menawarkan banyak pilihan wahana rekreasi yang seru, mulai dari menikmati ruang seni kontemporer, kereta gantung yang menyusuri keindahan Nusantara di atas udara, taman yang memamerkan keragaman spesies burung, air mancur yang berdansa bersama alunan lagu, hingga pertunjukan video mapping dan drone show.

Setidaknya ada empat wahana rekreasi yang ada di TMII, yuk simak di bawah ini :

  1. Keong Mas

Teater Imax Keong Mas adalah gedung teater berbentuk keong mas raksasa tempat pemutaran dan pertunjukan film khusus berteknologi canggih.Gedung teater ini didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto, dan di resmikan pada tanggal 20 April 1984. Pendirian gedung teater ini dimaksudkan sebagai sarana rekreasi yang mendidik guna mengenalkan kekayaan alam dan budaya Indonesia melalui tanyangan film raksasa dengan menggunakan kecanggihan teknologi sinematografi modem Proyektor IMAX.

Menyaksikan film di teater ini serasa ikut berada di dalamnya dan ikut pula berperan sebagai pemain. Teknologi film imax menunjukan kecanghihan dan kemampuannya untuk menumbulkan daya tarik kuat yang membuat penonton berdecak kagum.

Beberapa film tersedia untuk diputar antara lain film Indonesia Indah I, Indonesia Indah II ( Anak-Anak Indonesia), Indonesia Indah III ( Indonesia Untaian Manikam di Katulistiwa), dan Indonesia Indah IV ( Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia). Semuanya menjunjukankeindahan lingkungan, kekayaan alam dan keragaman budaya Indonesia.

Dalam perkembangan selanjutnya pemutaran film tidak hanya menampilkan film-film seri Indonesia Indah saja, namun juga diselingi dengan memutar film-film import yang bernuansa pendidikan dengan tema-tema hiburan, ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun tema-tema lingkungan hidup.

2.           Kereta Gantung

Kereta gantung(skylift) adalah perintis kendaraan untuk objek wisata di indonesia. Kereta gantung ini memiliki tiga stasiun A, B, dan C dengan lintasan stasiun A-stasiun B dan stasiun C atau sebaliknya. Stasiun A berada di sebelah timur lapangan parkir selatan di kawasan desa seni dan kerajinan, stasiun B terletak di seberang anjungan papua dan dekat dengan taman burung, sedang stasiun C berada di sebelah utara lapangan parkir utara atau dekat snowbay waterpark.

Sebagai usaha melengkapi sarana angkutan yang telah ada untuk mengelilingi TMII. Di rasa perlu menciptakan bentuk angkutan lain yang dapat digunakan menikmati taman wisata ini secara keseluruhan. Berdasarkan pertimbangan itulah kereta gantung hadir sebagai suatu sistem angkutan wisata angkasa. Kereta gantung ini diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi para pengunjung dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat luas.

Oleh karena itulah maka tanggal 9 April 1973 didirikan PT Skylift Indonesia yang bertujuan mengelola Kereta Gantung yang akan dioperasikan di TMII. Perusahaan ini juga dimaksudkan sebagai bentuk peran serta PT Astra International Tbk. untuk ikut menyediakan sarana rekreasi bagi para pengunjung. Setelah melaluipersiapan yang matang, maka peluncuran perdana Kereta Gantung berhasil dilaksanakan bertepatan dengan saat peresmian TMII.

Baca Juga: Habiskan Akhir Pekan di TMII, Berikut Harga Tiket Masuk TMII,

3.           Taman Burung

Taman Burung terletak di bagian belakang atau timur dari kawasan TMII, berdekatan dengan PP IPTEK dan Museum Migas ‘Graha Widya Patra’, menempati lahan seluas 6 hektar termasuk fasilitas umum berupa tempat parker yang cukup luas dan rindang. Awalnya, taman burung hanya satu kubah yang dibangun tahun 1975 dan diresmikan tanggal 19 Agustus 1976, namun kemudian pada tahun 1986 dikembangkan menajdi Sembilan kubah dan diresmikan pada tanggal 27 April 1986 oleh Presiden Soeharto.

Penataan koleksi berdasar zoogeografi atau pola persebaran binatang. Oleh karena itu koleksi taman burung dibagi menjadi dua belahan : kubah barat dan kubah timur, sesuai dengan Garis Wallace. Lingkungan vegetasinya pun mengikuti pola ini, di samping pemikiran pilihan jenis-jenis yang berguna dalam menghasilkan buah-buahan, biji dan pucuk yang menjadi pakan burung.

Di kubah barat kita dapat menikmati kicauan burung-burung asal Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali antara lain : burung Merak, Beo, Putih, Enggang, Elang, dan Jalak Bali. Sedang di kubah timur kita dapat merasakan surge burung asal Sulawesi, Maliku dan Papua, seperti burung Cendrawasih, Kasuari, Dara Mahkota, Nuri dan Maleo. Taman Burung berfungsi juga sebagai loka-bina masyarakat perburungan, sehingga taman ini sering dijadikan ajang lomba burung, lomba bagi anak-anak dan siswa untuk mengenal lebih mengenai binatang bururng, serta tempat penelitian bagi para mahasiswa. Dari segi penangkaran dan pelestarian, Taman Burung telah berhasil mengembangbiakan lebih dari 100 jenis, diantaranya sekitar 30 jenis yang dilindungi dan langka.

Koleksi burung yang ada di Taman Burung merupakan yang terlengkap di Indonesia, terdiri atas 175 jenis dengan jumlah mencapai ribuan ekor, baik yang berasal dari Indonesia bagian Barat maupun Indonesia bagian timur. Taman Burung dilengkapi sarana karantina sebagai tempat memisahkan burung-burung yang sakit untuk mendapatkan perawatan.

4.           Air mancur joget

Baca Juga: Mau Lihat Gorila dan Orangutan? Yuk ke Primata Schmutzer di Ragunan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Nina Dwiantika