MANILA. Pembuat kebijakan di sejumlah negara di Asia butuh membuat gebrakan baru yang lebih efektif untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang tinggi dan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terungkap dalam sebuah studi baru yang dirilis hari ini (15/8) oleh Asian Development Bank (ADB) yang berbasis di Manila (ADB) dengan National University of Singapore (NUS). "Kemakmuran masa depan Asia hanya terjamin jika negara terus memerangi kemiskinan dan ini butuh intervensi yang proaktif dari negara," tegas Kazu Sakai, Dirjen Strategi dan Kebijakan di ADB dalam sebuah pernyataan. Dalam kajian tersebut, jumlah kemiskinan ekstrem di beberapa negara Asia mencapai lebih dari 660 juta orang. Mereka hidup dengan pendapatan yang kurang dari US$ 1,25 dolar per hari. Penelitian itu bilang, ada potensi jumlah kemiskinan naik menjadi 1,5 miliar orang atau hampir satu dari setiap dua orang di Asia.
Ada 660 juta penduduk Asia hidup miskin
MANILA. Pembuat kebijakan di sejumlah negara di Asia butuh membuat gebrakan baru yang lebih efektif untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang tinggi dan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terungkap dalam sebuah studi baru yang dirilis hari ini (15/8) oleh Asian Development Bank (ADB) yang berbasis di Manila (ADB) dengan National University of Singapore (NUS). "Kemakmuran masa depan Asia hanya terjamin jika negara terus memerangi kemiskinan dan ini butuh intervensi yang proaktif dari negara," tegas Kazu Sakai, Dirjen Strategi dan Kebijakan di ADB dalam sebuah pernyataan. Dalam kajian tersebut, jumlah kemiskinan ekstrem di beberapa negara Asia mencapai lebih dari 660 juta orang. Mereka hidup dengan pendapatan yang kurang dari US$ 1,25 dolar per hari. Penelitian itu bilang, ada potensi jumlah kemiskinan naik menjadi 1,5 miliar orang atau hampir satu dari setiap dua orang di Asia.