KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak tujuh perusahaan dari China akan merelokasi usahanya ke Indonesia. Hal ini menjadi kabar baik di tengah pelemahan ekonomi karena bisa membuka lowongan pekerjaan. Kendati demikian, pemerintah juga perlu mewaspadai meningkatnya impor untuk memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan tersebut yang berdampak membengkaknya defisit transaksi perdagangan Indonesia. Karena itu ketersediaan bahan baku lokal amatlah penting.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, masuknya investasi relokasi dari sejumlah negara menjadi peluang bagi Indonesia. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) adanya investasi diyakini dapat membuka lapangan kerja. Hal itu ditambah dengan investasi yang masuk merupakan sektor manufaktur. "Dalam kondisi saat ini penting karena setelah pandemi kita ingin ada percepatan pertumbuhan ekonomi dan menyediakan penciptaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan itu butuh investasi," ujarFaisal saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (30/6).
Baca Juga: 7 perusahaan sudah pindah dari China ke Jawa Tengah, 17 perusahaan siap menyusul Faisal bilang industri manufaktur memiliki nilai penting bagi Indonesia. Terlebih lagi dalam beberapa tahun kebelakang investasi di sektor manufaktur mengalami koreksi. Selain itu, industri manufaktur juga memiliki nilai tambah karena masuk dalam rantai pasok global. Faisal menambahkan industri manufaktur memiliki ketahanan ekonomi yang baik. "Ini semacam
one way ticket yang tidak mungkin berpindah lagi, itu harus ditangkap," teramg Faisal. Meski begitu, ada beberapa catatan yang harus diwaspadai pemerintah. Terutama pada sektor bahan baku yang digunakan agar dapat didorong pemanfaatan bahan baku lokal.
Baca Juga: Inilah 7 perusahaan asing yang merelokasi usahanya dari China ke Batang "Biasanya diikuti dengan peningkatan impor bahan baku dan bahan penolong khususnya elektronik," jelas Faisal. Oleh karena itu, butuh skema yang tepat untuk mendorong penggunaan bahan baku lokal. Sehingga investasi tak memberi efek samping meningkatnya defisit perdagangan Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli