KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengantongi sembilan emisi dalam pipeline penerbitan efek bersifat surat utang (EBUS) per 28 Desember 2020. Rencana sembilan penerbitan emisi EBUS tersebut berasal dari delapan perusahaan. Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, satu di antaranya merupakan calon perusahaan tercatat yang baru pertama kali mencatatkan EBUS. Asal tahu saja, sepanjang tahun ini sampai dengan 28 Desember 2020, terdapat 103 penerbitan EBUS oleh 59 emiten dengan total nilai emisi Rp 86,96 triliun. Menurut Nyoman, total nilai penerbitan EBUS pada tahun 2020 relatif menurun dibanding tahun 2019. Akan tetapi, nilai penerbitan EBUS dalam pipeline pada akhir 2020 meningkat 41% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Ada 9 emisi dalam pipeline, BEI optimistis penerbitan surat utang 2020 bakal tumbuh
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengantongi sembilan emisi dalam pipeline penerbitan efek bersifat surat utang (EBUS) per 28 Desember 2020. Rencana sembilan penerbitan emisi EBUS tersebut berasal dari delapan perusahaan. Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, satu di antaranya merupakan calon perusahaan tercatat yang baru pertama kali mencatatkan EBUS. Asal tahu saja, sepanjang tahun ini sampai dengan 28 Desember 2020, terdapat 103 penerbitan EBUS oleh 59 emiten dengan total nilai emisi Rp 86,96 triliun. Menurut Nyoman, total nilai penerbitan EBUS pada tahun 2020 relatif menurun dibanding tahun 2019. Akan tetapi, nilai penerbitan EBUS dalam pipeline pada akhir 2020 meningkat 41% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.