Ada aksi ambil untung, waspadai koreksi IHSG pada perdagangan Jumat (15/10)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,36% atau 89,210 poin ke level 6.626,114 pada perdagangan Kamis (14/10). Selanjutnya, analis memperkirakan IHSG berpotensi terkoreksi pada perdagangan Jumat (15/10).

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati, pergerakan IHSG menjelang all time high merupakan langkah pencapaian rekor baru yang spektakuler di tengah perlambatan ekonomi yang masih berlangsung. 

"Hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi pasar modal Indonesia, namun risiko terhadap potensi terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai, mengingat capital inflow yang belum terlihat melaju secara signifikan ke dalam pasar modal," jelas William dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (14/10). 


Adapun rilis data neraca perdagangan diprediksi akan mencatatkan hasil yang cukup baik. Sehingga hal ini dapat menjadi salah satu faktor penunjang pertumbuhan tingkat kepercayaan investor ke pasar modal Indonesia. 

Baca Juga: IHSG naik 1,36% hari ini, berpotensi menguji level 6.700

William memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran level 6.482 hingga 6.669 pada perdagangan Jumat (15/10). Menurutnya, beberapa saham yang bisa dicermati investor hari ini antara lain BBCA, BBNI,AALI, ICBP, TLKM, JSMR, AKRA, dan CTRA

Sementara itu, Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengungkapan, IHSG berpotensi terkoreksi pada perdagangan Jumat (15/10) dengan level support di 6.580 dan level resistance di 6.675. 

"Sentimen utama aksi ambil untung mengingat indeks sudah dalam posisi jenuh beli," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (15/10). 

Pada Kamis (14/10), IHSG naik cukup tinggi terdorong proses pemulihan ekonomi domestik. Naiknya harga beberapa komoditas dan mulai adanya kepastian bank sentral Amerika dalam melakukan tapering menjadi sentimen pendorong lainnya. 

Selanjutnya: IHSG naik 1,36% ke 6.626 di perdagangan Kamis (14/10), asing net buy Rp 1,58 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi