Ada aksi window dressing, harga SUN berpotensi naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan masih berpeluang mengalami kenaikan pada perdagangan Jumat (28/9).

Didorong oleh sentimen window dressing yang mana para pelaku pasar berusaha memperbaiki kinerja portofolionya di akhir perdagangan kuartal II 2018.

Hanya saja, kenaikan harga SUN akan terbatasi oleh potensi pelemahan rupiah di tengah menguatnya dollar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia.


Sebelumnya, harga SUN cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan Kamis (27/9) seiring turunnya imbal hasil surat utang global. Penurunan ini terjadi setelah The Fed memutuskan menaikkan suku bunga acuan AS sebesar 25 bps di kisaran 2,00%--2,25%.

"Adapun keputusan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,75% tidak terlalu berpengaruh terhadap pergerakan harga SUN di pasar sekunder karena kenaikan tersebut sudah sesuai perkiraan para pelaku pasar," ujar Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra dalam riset, hari ini.

Harga SUN bertenor pendek terlihat bergerak naik hingga 15 bps dan mendorong terjadinya penurunan imbal hasil sekitar 3--5 bps.

Harga SUN dengan tenor menengah tampak mengalami penurunan hingga 15 bps yang mendorong kenaikan imbal hasil berkisar 1--3 bps.

Adapun harga SUN bertenor panjang mengalami kenaikan sebesar 80 bps yang mendorong terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 10 bps.

Secara teknikal, harga SUN masih menunjukkan tren kenaikan dalam jangka pendek. Sebaliknya, dalam jangka panjang pergerakan harga SUN masih berada dalam tren penurunan.

Made pun bilang, peluang kenaikan harga SUN pada akhir pekan ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan aksi ambil untung.

Namun, kondisi pasar yang masih fluktuaktif membuat investor disarankan memprioritaskan seri-seri bertenor pendek hingga menengah.

Dengan demikian, Made merekomendasikan seri-seri seperti ORI013, SR009, PBS016, PBS002, FR0031, FR0053, FR0061, FR0043, FR0063, FR0046, FR0070 dan FR0047 pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto