KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pengelola informasi perkreditan PT Pefindo Biro Kredit (PBK) mengingatkan lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan mitigasi risiko kredit ataupun pembiayaan. Presiden Direktur Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu menyatakan terdapat tantangan menyalurkan kredit sepanjang 2020. Ia bilang selain pengetatan likuiditas, faktor eksternal masih akan menjadi hambatan kucuran kredit. Mulai dari rendahnya investasi asing, potensi konsumsi melemah, defisit neraca perdagangan hingga perlambatan ekonomi global.
Baca Juga: Pefindo Biro Kredit: Debitur Indonesia semakin disiplin bayar utang Begitupun dengan dampak penyebaran Covid-19 yang semakin menjalar di berbagai penjuru dunia. “Lembaga jasa keuangan harus perkuat mitigasi risiko apalagi dengan adanya virus corona 2019. Kami melihat ada perbaikan disiplin masyarakat Indonesia membayar utang. Bila dilihat dari tren 2019 setidaknya NPL masih stabil pada tahun ini,” ujar Yohanes di Jakarta pada Rabu (4/3). Kendati demikian, Yohanes belum bisa merinci proyeksi kredit bermasalah atau
non performing loan (NPL) industri keuangan sepanjang 2020 akibat virus corona. Ia menyebut terlalu dini untuk menarik kesimpulan dampak dari virus mematikan tersebut terhadap kualitas kredit nasional. Apalagi saat ini masih berada di awal Maret 2020. Pefindo Biro Kredit pun optimistis dengan pertumbuhan kredit pada 2020 dapat tumbuh
double digit yakni berada di level 10%. Lantaran semakin disiplinnya masyarakat Indonesia dalam membayar hutang. Pefindo Biro Kredit menghimpun data dari bank Umum, BPD, BPR, dan perusahaan pembiayaan NPL di level 2,82% pada 2019. Nilai itu naik tipis pada 2018 di level 2,78%. Adapun anggota Pefindo Biro Kredit dapat mencatatkan kinerja lebih baik dibandingkan industri yakni di level 2,74% di 2019 dan 2,48% di 2018. Asal tahu saja pada 2019, Pefindo Biro Kredit telah memiliki 250 entitas anggota yang terdiri dari bank umum, BPR, multifinance, fintech P2P lending, sekuritas, koperasi, dan non lembaga keuangan. Nilai itu tumbuh 55% dibandingkan jumlah anggota di 2018 sebanyak 161 entitas.
Baca Juga: BEI kantongi 30,6% saham Pefindo Biro Kredit Sebagai informasi, dalam menjalankan kegiatan usahanya, Pefindo Biro Kredit menghimpun data kredit yang bersumber dari lembaga keuangan dan data non-kredit dari beberapa instansi publik dan lembaga yang telah bekerjasama sebagai sumber data. Data tersebut kemudian diolah dan disajikan diantaranya dalam bentuk laporan dan skor yang dapat diakses oleh para anggotanya. Salah satu datanya menunjukkan risiko per individu peminjamnya yang terkait dengan kemampuan dan kemauan untuk membayar utang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi