Ada Ancaman El-Nino, Produktivitas Sawit Bakal Terganggu ?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena El-Nino atau kemarau panjang akan terjadi di Indonesia pada tahun ini. 

Merespon hal ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP-Apkasindo) menilai fenomena El-Nino ini tidak akan berdampak langsung terhadap produktivitas kelapa sawit. 

Ia menjelaskan bahwa kelapa sawit termasuk tanaman yang mempunyai kemampuan daya adaptasi dengan lingkungan panas. Menurutnya kenaikan suhu yang diperkirakan oleh BMKG yaitu 34-36 derajat celsius masih dapat ditolerir oleh tanaman kelapa sawit. 


"Secara teori masih dapat ditolelir oleh kelapa sawit, namun perlu dilakukan antisipasi agronomis. Jadi warning utamanya untuk tanaman sawit adalah tindakan agronomis oleh petani itu sendiri," ungkap Gulat pada Kontan.co.id, Selasa (2/5). 

Baca Juga: Mitigasi Dampak El Nino, Badan Pangan Nasional Lakukan Langkah Ini

Terkait adanya potensi kebakaran lahan, menurutnya hal ini memang biasanya terjadi. Namun kata Gulat kebakaran lahan biasanya hanya akan terjadi pada lahan gambut. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) Sawit dan Crude Palm Oil (CPO) per Maret-April 2023 memang terjadi penurunan sampai 40-50% dari produktivitas normalnya. 

Namun demikian anjloknya produksi TBS sawit petani bukan karena cuaca yang mengarah ke ekstrim. Tapi karena perilaku petani sejak 14 Tahun terakhir tidak melakukan pemupukan dan perawatan kebun secara baik. 

Baca Juga: Mitigasi El Nino, Kementan Minta Adanya Percepatan Tanam Setelah Masuki Panen Raya

"Tidak memupuk karena harga pupuk yang melonjak tajam sampai 300% sejak awal 2022. Demikian juga dengan obat-obatan tanaman dan herbisida rerata naik 150%," jelas Gulat. 

"Akibat tidak memupuk dan tidak melakukan perawatan kebun secara agronomis tersebut memang sudah saya diperkirakan bahwa awal tahun 2023 produktivitas kebun sawit rakyat akan anjlok sampai 25% dan jika semester 1 pemupukan sawit (Jan-Feb) 2023 tidak juga segera dipupuk sawit petani maka penurunan produksi tbs petani akan semakin anjlok sampai 50-60%," tambah Gulat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .