Ada Ancaman Inflasi, BRI Optimistis Kredit Konsumsi Tumbuh Dobel Digit pada 2022



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Meski ada kenaikan harga bahan bahan bakar (BBM) yang bakal menekan daya beli masyarakat, bankir masih optimistis kredit konsumsi atau ritel masih akan tumbuh optimal hingga akhir tahun.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) misalnya yakin produk kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit berbasiskan payroll akan terus meningkat.

“Masih tingginya backlog hunian masyarakat menjadi peluang bagi BRI untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat. Kredit Konsumer BRI per Agustus 2022 secara year to date tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan penopang pertumbuhan ada di produk KPR BRI,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id pada Jumat (16/9).


Baca Juga: Penyaluran Kredit Segmen Usaha Mikro di BRI Naik 16% per Juli 2022

Lanjutnya, produk salary loan masih tumbuh optimal di sepanjang tahun ini. Bahkan ia mengklaim, Salary Based Loan BRI masih tetap menjadi market leader di Industri perbankan.

“Untuk Kredit konsumer BRI, saat ini masih tumbuh positif di atas industri. Kami optimistis sampai dengan akhir tahun ini dapat tumbuh doble digit secara tahunan sesuai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan,” jelasnya.

Asal tahu saja, penyaluran kredit perbankan untuk penggunaan konsumtif masih tumbuh hingga kuartal ketiga 2022. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan kredit konsumsi mengalami pertumbuhan 7,6% year on year (yoy) menjadi Rp 1.747,2 triliun per Juli 2022.

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) Berharap Bisa Menahan Efek Bunga

Kredit konsumsi ditopang oleh kredit multiguna yang mengalami kenaikan 7,6% yoy menjadi Rp 1.029,8 triliun.

Adapun produk yang tumbuh paling tinggi datang dari kredit kendaraan bermotor (KKB) melesat 11% yoy menjadi Rp 109,6 triliun. Adapun kredit pemilikan rumah (KPR) naik 7% yoy menjadi Rp 607,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli