KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pemilu sudah di depan mata. DPR dan pemerintah menyepakati besaran anggaran pelaksanaan pemilu 2024, yaitu sebesar Rp 76,6 triliun Melansir dari situs resmi DPR RI, pemilu dijadwalkan akan digelar secara serentak pada 14 Februari 2024. Sementara Pilkada Serentak akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Musim kampanye Pemilu berpotensi meningkatkan belanja konsumen. Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, potensi peningkatan ke emiten minimarket saja cukup besar.
Apalagi mengingat minimarket merupakan salah satu saluran distribusi produk food and beverage (F&B) yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat. Selain itu, minimarket juga menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanja, terutama di masa pandemi. Baca Juga: Ada Potensi Defisit Neraca Beras, Begini Kata Ekonom Menurut data NielsenIQ, pangsa pasar minimarket terhadap total penjualan ritel modern mencapai 53% pada kuartal kedua 2023, naik dari 51% pada kuartal pertama 2023. “Emiten minimarket yang memiliki jaringan luas dan produk diversifikasi seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan permintaan produk F&B.” kata Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (3/10) Sumber Alfaria merupakan pemilik jaringan minimarket Alfamart. Sementara AKRA memiliki jaringan gerai AKR Express di lebih dari 100 lokasi. Peningkatan permintaan produk F&B dan kunjungan ke emiten minimarket diperkirakan akan terjadi sejak semester II 2023 hingga kuartal I 2024. Hal ini karena uang beredar umumnya meningkat menjelang Pemilu 2024 dan daya beli masyarakat juga membaik. Baca Juga: Lonjakan Harga Menahan Ekspansi Manufaktur Selain itu, Pemilu 2024 juga akan menciptakan banyak peluang bagi emiten konsumer untuk meningkatkan penjualan mereka, seperti melalui kampanye politik, bantuan sosial, dan pesta demokrasi.