JAKARTA. PT Medco Energi Internasional dan PT Pertamina (Persero) tengah menyiapkan agenda besar terkait kemungkinan merger sebagian unit usahanya di masa mendatang.Presiden Komisaris Medco Hilmi Panigoro mengaku rutin bertemu dengan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan maupun jajaran direksi Pertamina lainnya untuk membahas rencana kerjasama itu."Yang terjadi saat ini adalah kami dan Pertamina selama dua tahun ini sudah melakukan pembicaraan sejumlah pola kerjasama. Bentuknya mulai dari merger sebagian holding kami, sampai membicarakan kemungkinan joint operation di luar negeri," kata Hilmi, Selasa (13/7).Sayangnya, penerus dinasti Panigoro itu masih enggan membuka secara detail rencana merger tersebut. Karena sampai saat ini antara Medco dan Pertamina masih terus melakukan pembicaraan."Pembicaraan merger jalan terus, tapi rencana ini bukan sesuatu yang bisa dilakukan dengan cepat," imbuhnya.Satu hal yang sudah lebih jelas adalah ketertarikan Pertamina melakukan joint operation di blok K-47 milik Medco di Libya."Kami punya operasi di Libya, di mana Pertamina datang belakangan dan itu bisa sinergi. Medco kan punya kegiatan produksi dan eksplorasi, hal itu bisa disatukan. Tetapi yang kami bicarakan dengan Pertamina tidak hanya spesifik Libya, tetapi seluruh bisnis kami," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ada Apa Dengan Medco Pertamina?
JAKARTA. PT Medco Energi Internasional dan PT Pertamina (Persero) tengah menyiapkan agenda besar terkait kemungkinan merger sebagian unit usahanya di masa mendatang.Presiden Komisaris Medco Hilmi Panigoro mengaku rutin bertemu dengan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan maupun jajaran direksi Pertamina lainnya untuk membahas rencana kerjasama itu."Yang terjadi saat ini adalah kami dan Pertamina selama dua tahun ini sudah melakukan pembicaraan sejumlah pola kerjasama. Bentuknya mulai dari merger sebagian holding kami, sampai membicarakan kemungkinan joint operation di luar negeri," kata Hilmi, Selasa (13/7).Sayangnya, penerus dinasti Panigoro itu masih enggan membuka secara detail rencana merger tersebut. Karena sampai saat ini antara Medco dan Pertamina masih terus melakukan pembicaraan."Pembicaraan merger jalan terus, tapi rencana ini bukan sesuatu yang bisa dilakukan dengan cepat," imbuhnya.Satu hal yang sudah lebih jelas adalah ketertarikan Pertamina melakukan joint operation di blok K-47 milik Medco di Libya."Kami punya operasi di Libya, di mana Pertamina datang belakangan dan itu bisa sinergi. Medco kan punya kegiatan produksi dan eksplorasi, hal itu bisa disatukan. Tetapi yang kami bicarakan dengan Pertamina tidak hanya spesifik Libya, tetapi seluruh bisnis kami," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News