Ada aturan relaksasi properti, Bank BUMN optimistis kredit konstruksi bisa terangkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank BUMN optimistis kredit konstruksi modal kerja bisa terangkat dengan paket kebijakan properti yang akan diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam salah satu poin relaksasi kebijakan OJK ini, disebut pemberian kredit tanah oleh bank ke developer bisa dipermudah. Menurut bankir hal ini akan meningkatkan jumlah kredit konstruksi ke developer.

Handayani, Direktur BRI mengatakan relaksasi pemberian kredit tanah ke developer ini untuk mengantisipasi naiknya harga tanah.


"Seiring dengan keterbatasan tanah, maka kredit tanah ke developer ini diharapkan bisa meningkatkan akses masyarakat ke rumah tapak," kata Handayani ketika ditemui, Selasa (14/8).

Saat ini BRI mengaku sudah menyalurkan kredit konstruksi ke developer terutama mengenai pengadaan tanah. Jumlahnya ini masih bisa bertambah seiring dengan nilai proyek.

Handayani memproyeksi seiring dengan paket relaksasi properti ini akan meningkatkan jumlah kredit konstruksi ke developer.

Donsuwan Simpatupang, Direktur Konsumer Bank Mandiri bilang secara umum kredit ke developer ini rata rata sebesar Rp 20 miliar per debitur.

"Kami memberikan kredit ke developer satu paket terkait dengan perumahan," kata Donsuwan, Selasa (14/8). 

Menurut Donsuwan, potensi kredit konstruksi ke developer ini cukup besar dan diproyeksi jumlahnya pada semester II-2018 akan meningkat.

Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN bilang masih menunggu aturan ini keluar. "Kami sudah memberikan kredit konstruksi ke developer, jumlahnya cukup besar," kata Iman.

BTN memproyeksi sampai akhir 2018 jumlah kredit konstruksi tidak akan berubah dibanding tahun lalu. Karena saat ini realisasinya cukup tinggi, namun Iman belum merinci berapa jumlah kredit konstruksi yang disalurkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi